Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pengemas Produk Sari Apel Menggunakan Metode Material Requirement Planning (Studi Kasus di CV. Segar Buah Hutama Batu)
Daftar Isi:
- Kota Batu merupakan kota penghasil buah apel Manalagi dengan tingkat panen mencapai 17,05 ton/hektar/tahun, sehingga banyak sekali UKM di Kota Batu yang menggunakan buah apel sebagai bahan baku utamanya. CV. Segar Buah Hutama adalah salah satu UKM yang memproduksi sari apel dengan merk dagang “Dewata” dan mulai beroperasi pada Juni 2012. Salah satu masalah yang dihadapi oleh CV Segar Buah Hutama adalah manajemen persediaan bahan baku dan bahan pengemas yang tidak terstruktur, sehingga perusahaan sering mengalami kekurangan persediaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian persediaan di CV. Segar Buah Hutama dengan menerapkan metode Material Requirement Planning, menentukan metode lot sizing terbaik dan menentukan jumlah pesanan optimum yang digunakan oleh CV. Segar Buah Hutama. Metode Material Requirement Planning (MRP) digunakan dalam penelitian ini untuk merencanakan kebutuhan bahan baku dan bahan pengemas sari apel yaitu buah apel, gula pasir, cup plastik dan cover cup. MRP membutuhkan metode penentuan ukuran lot (lot sizing) yang akan menyatakan jumlah bahan baku yang harus dipesan untuk satu periode. Untuk menentukan metode lot sizing yang terbaik adalah dengan membandingkan total biaya persediaan yang dikeluarkan untuk tiap-tiap metode tersebut. Teknik lot sizing yang dibandingkan yaitu Economic Order Quantity (EOQ), Lot for Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan MRP, CV. Segar Buah Hutama dapat menjalankan jadwal produksi tepat waktu. Teknik lot sizing yana paling tepat untuk CV. Segar Buah Hutama adalah teknik PPB dengan penghematan biaya persediaan sebesar 25,07% dari teknik LFL, 57,65% dari metode perusahaan dan 26,60% dari teknik EOQ. Kuantitas pesanan optimum untuk masing-masing bahan baku dan bahan pengemas sesuai perhitungan EPP yaitu 66.674 cup untuk cup plastik, 57 roll untuk cover cup, 3.064 kg untuk apel, dan 764 kg untuk gula pasir. Perusahaan disarankan untuk melakukan pengendalian persediaan dengan menggunakan Material Requirement Planning agar proses produksi dapat terjadwal tepat waktu dan biaya persediaan dapat diminimalisir. Pada penelitian-penelitian selanjutnya mengenai pengendalian persediaan, diharapkan agar menggunakan lebih banyak alternatif teknik lot sizing untuk dibandingkan dengan tetap menyesuaikan dengan jenis produk perusahaan.