Pengaruh Proporsi Kacang Tanah Petis Udang Serta Penambahan Bawang Putih Goreng Pada Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Bumbu Tahu Tek Instan
Daftar Isi:
- Tahu tek merupakan salah satu makanan populer khas Jawa Timur yang berasal dari kota Surabaya. Tahu tek juga memiliki rasa yang sangat berbeda dengan makanan berbasis bumbu kacang yang lain. Bumbu tahu tek berasal dari perpaduan kacang tanah, petis, bawang putih goreng, garam dan kecap. Diperlukan pula formulasi untuk membuat bumbu tahu tek yang gurih. Rasa gurih didapat dari bawang putih goreng yang memiliki ciri khas yaitu aroma yang mampu memberikan rasa harum pada bumbu. Penyajian bumbu yang tradisional ini dalam penanganannya dapat menghabiskan waktu. Ada tuntutan dari konsumen untuk penyajian menjadi instan dan lebih praktis. Penelitian ini disusun secara faktorial yang dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor I terdiri atas proporsi kacang tanah : petis udang (3 : 2; 7 : 3 dan 4 : 1), faktor II penambahan bawang putih goreng 3% dan 5% dengan 3 ulangan. Hasil pengamatan dianalisa dengan analisa keragaman (ANOVA) dilanjut dengan uji lanjut DMRT dan BNT taraf 5%. Penelitian untuk organoleptik dianalisa dengan uji Hedonic Scale dan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny. Bumbu tahu tek instan dari perlakuan terbaik secara organoleptik diperoleh pada perlakuan proporsi kacang tanah : petis udang (4 : 1) serta penambahan bawang putih 5%. Karakteristik bumbu tahu tek instan terbaik yaitu kadar air sebesar 12,69%, Aw 0,54, kadar lemak 32,27%, tekstur 13,43 N, viskositas 11751,33 cP, waktu mencampur 128,00 detik, kecerahan (L*) 38,05, kemerahan (a*) 7,33, kekuningan (b*) 10,21 dan Total Plate Count 4,09x102 cfu/g, peroksida 2,43 meq/kg, nilai kesukaan rasa 3,50, aroma 3,60 dan warna 3,35.