Karakterisasi Edible Film Berantioksidan dari Pati Sagu (metroxylon sp.) dengan Penambahan Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica Less.)
Main Author: | Rifa`i, Bahtiar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150065/1/051504134_-_bahtiar_rifa%27i.PDF http://repository.ub.ac.id/150065/ |
Daftar Isi:
- Kemasan selain berfungsi melindungi produk pangan juga harus memiliki sifat aman dan ramah lingkungan. Edible film merupakan kemasan alternatif yang dapat diaplikasikan untuk melapisi produk pangan serta aman untuk di konsumsi karena terbuat dari bahan alami. Selain itu, juga bersifat biodegradable serta bertindak sebagai barrier untuk pengendalian transfer uap air dan oksigen. Pati sagu merupakan salah satu bahan yang bersifat hidrokoloid yang dapat digunakan dalam pembuatan edible film. Untuk menambah nilai fungsionalnya maka pada penelitian ini ditambahkan antioksidan alami, sehingga edible film tersebut memitiki zat aktif yang dapat berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan mempertahankan nutrisi produk pangan dengan melindungi produk dari ketengikan oksidatif. Salah satu sumber antioksidan alami adalah tanaman beluntas yang mengandung beberapa senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antioksidan. Seperti pada daun beluntas yang mengandung hidrokuinon, tanin, alkaloid, sterol dan flavanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pati sagu dan penambahan ekstrak daun beluntas terhadap karakteristik fisik, mekanik dan kimia edible film serta karakteristik edible film yang terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan menggunakan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi pati sagu dengan 3 level (1%, 2%, 3% b/vtotal) dan faktor kedua adalah penambahan ekstrak daun beluntas yang terdiri dari 3 level (4%, 8%,12% v/vtotal). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 27 satuan percobaan. Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan metode Analysis of variant (ANOVA). Jika hasil analisa berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut BNT atau uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi pati sagu berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap ketebalan, kecerahan (L*), kekuningan (b*), kuat tarik (tensile strenght), persen perpanjangan (elongasi), transmisi uap air, kadar air, aktivitas antioksidan dan total fenol. Konsentrasi ekstrak daun beluntas berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap ketebalan, kecerahan (L*), kemerahan (a*), kekuningan (b*), kadar air, aktivitas antioksidan dan total fenol. Tidak terdapat interaksi nyata antara kedua faktor. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi pati sagu 3 % (b/vtotal) dengan penambahan konsentrasi ekstrak daun beluntas 12% (v/vtotal) yaitu kadar air 11,45%, ketebalan 0,16 mm, derajat kecerahan 64,33 , laju transmisi uap air 1,33 g/m2.24jam, kuat tarik 4,23 N/cm2, elongasi 63,33%, aktivitas antioksidan 48,54%, dan total fenol 700,95 (μg GAE/g).