Pemanfaatan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Sebagai Tepung, Kajian Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan

Main Author: Puspitasari, GeaGita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149972/1/1_Cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/149972/2/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/149972/
Daftar Isi:
  • Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur konsumsi yang saat ini cukup populer dan banyak digemari masyarakat karena rasanya lezat dan juga penuh kandungan nutrisi, tinggi protein, dan rendah lemak. Jamur tiram memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan jenis jamur lain. Setiap 100g berat kering jamur tiram mengandung protein 10,5 - 30,4%, lemak 1,7 - 2,2%, karbohidrat 56,6%, tiamin 0,2 mg, riboflavin 4,7 - 4,9 mg, niasin 77,2 mg, kalsium 314 mg, dan kalori 367. Daya simpan jamur tiram sendiri mudah sekali rusak setelah dipanen. Hal ini disebabkan jamur tiram memiliki kadar air cukup tinggi yaitu 86,6%. Mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu usaha untuk memperpanjang daya simpan jamur tiram putih. Salah satunya dengan mengolah jamur tiram menjadi bentuk bubuk atau tepung. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari bagaimana proses pembuatan tepung jamur tiram putih yang baik dan menentukan faktor suhu dan lama pengeringan yang tepat sehingga dapat berpengaruh pada proses pembuatan tepung jamur tiram putih. Pengeringan jamur dan mengolahnya menjadi tepung bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam tubuh jamur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama suhu (60°C dan 50°C) dan faktor kedua lama pengeringan (7 jam, 9 jam, dan 11 jam). Uji analisis yang dilakukan pada hasil tepung jamur tiram yaitu uji analisis kadar air dan kadar protein. Data yang diperoleh dari hasil penelitian berikutnya dilakukan pengolahan data. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisa keragaman ANOVA (Analysis of Variance). Dari data hasil analisa bahan baku, didapat kadar air sebesar 90,97% dan kadar protein sebesar 13%. Pada hasil analisis karakteristik tepung jamur tiram putih, kandungan protein tertinggi didapat dari sampel dengan kombinasi suhu 60°C dan lama pengeringan 11 jam sebesar 16,95% dan terendah pada sampel dengan kombinasi suhu 50°C dan lama pengeringan 7 jam sebesar vi 7,59%. Pada hasil analisis kadar air, kandungan air tertinggi didapat dari sampel dengan kombinasi suhu 50°C dan lama pengeringan 7 jam sebesar 75,39% dan terendah pada sampel dengan kombinasi suhu 60°C dan lama pengeringan 11 jam sebesar 13,15%.