Karakterisasi Ekstrak Kulit Jeruk Bali (Citrus Maxima) Dengan Menggunakan Metode Ultrasonic Bath (Kajian Perbedaan Pelarut Dan Lama Ekstraksi
Daftar Isi:
- Jeruk merupakan salah satu tanaman dari Indonesia. Seperti, Jeruk Bali atau nama ilmiahnya Citrus maxima. Jeruk Bali merupakan tanaman buah yang mengandung banyak komponen nutrisi didalamnya. Sebagian besar komponen Jeruk Bali terletak pada kulitnya, diantaranya terdapat senyawa alkaloid, flavonoid, likopen, vitamin C, serta yang paling dominan adalah tanin. Selama ini hampir 50% kulit Jeruk Bali belum sepenuhnya termanfaatkan, padahal banyak kegunaan yang dapat di aplikasikan dari kulit Jeruk Bali ini di dunia pangan. Alasan utama pemanfaatan kulit Jeruk Bali ini adalah adanya senyawa-senyawa yang bersifat antioksidan, seperti misalnya senyawa alkaloid, tanin dan flavonoid yang baik untuk kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dan mengetahui pengaruh lama ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kulit Jeruk Bali dengan mendapatkan perlakuan yang terbaik. Selain itu, juga untuk mengetahui sifat fisik dan kimia pada ekstrak kulit Jeruk Bali. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial dengan 2 faktor. Faktor 1 merupakan Jenis pelarut yang terdiri dari 3 level yaitu air, etil asetat, etanol 96%. Sedangkan faktor 2 merupakan lama ekstraksi yang terdiri dari 3 level yaitu 10, 20 dan 30 menit. masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakanAnalysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau pengaruh pada tiap perlakuan. Apabila hasil uji menunjukkan terdapat bedanyata, maka dilakukan uji lanjut dengan BNT (Beda Nyata Terkecil) 5% dan apabila terdapat beda nyata pada interaksi kedua perlakuan dilakukan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode multiple attribute (Zeleny). Hasil perlakuan terbaik dibandingkan dengan literatur. Hasil penelitian menunujukkan bahwa perlakuan jenis pelarut berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap parameter total fenol, kadar tanin, aktivitas antioksidan, pH, tingkat kecerahan (L), dan nilai °hue. Perlakuan lama ekstraksi dan jenis pelarut berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap rendemen namun kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air. Perlakuan terbaik diperoleh dari jenis pelarut etanol 96% dan lama ekstraksi 30 menit dengan kadar air ekstrak 89,61%, total fenol 2820,72 μg/g, kadar tanin 14586,66 mg/100g, aktivitas antioksidan 91,24%, rendemen 7,42%, pH 5,56, Tingkat kecerahan (L) 60,96 dan nilai °hue 82,26.