Studi Aktivitas Antibakteri Yogurt Sari Koro Pedang Biji Putih (Canavalia ensiformis) (Kajian Konsentrasi Penambahan Sukrosa dan Skim)

Main Author: Hariani, SuriahYuli
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149443/1/-2._BAB_1-5.pdf
http://repository.ub.ac.id/149443/2/Ringkasan%2C_KP%2C_DI%2C_DT%2C_DG_dll.pdf
http://repository.ub.ac.id/149443/3/-1._COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/149443/
Daftar Isi:
  • Produksi makanan yang bersifat fungsional sudah banyak berkembang saat ini. Salah satu kelebihan beberapa pangan fungsional adalah memiliki efek antibakteri. Yogurt diproduksi dari dua kultur bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Bakteri asam laktat ini mampu menghasilkan senyawa organik yang bersifat antibakteri berupa asam laktat dan asam-asam organik lainya. Yogurt berbahan baku susu sapi banyak diproduksi dan sudah terbukti akan khasiatnya menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Bahan baku susu sapi dapat diganti dengan sari koro pedang dalam pembuatan yogurt, sehingga menarik untuk dipelajari lebih lanjut tentang kemampuan aktivitas antibakteri dari yogurt yang berbahan baku koro pedang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas antibakteri yogurt sari koro pedang terhadap bakteri patogen (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus). Metode yang digunakan untuk uji kemampuan antibakteri yogurt pada bakteri uji adalah metode sumuran. Pada proses pembuatanya, yogurt sari koro pedang dilakukan penambahan sukrosa dan skim sebagai kajian faktor penelitian. Sukrosa dan skim berfungsi sebagai sumber protein, energi dan karbon yang diperlukan untuk aktivitas bakteri starter. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu konsentrasi sukrosa 3.5%, 4.5%, 5.5%) dan konsentrasi skim (6%, 8%, 10%) dengan 3 kali ulangan. Data dianalisa menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila terdapat beda nyata pada interaksi kedua perlakuan dilakukan uji lanjut DMRT (Ducan’s Multiple Range Test) dan bila tidak terdapat interaksi dilakukan uji BNT dengan taraf nyata 5%. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sukrosa (3.5%, 4.5%, 5.5%) dan skim (6%, 8%, 10%) dengan 3 kali ulangan berpengaruh nyata (α=5%) terhadap total BAL, nilai pH serta total gula. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antibakteri (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus). Kombinasi perlakuan terbaik dari yogurt sari koro pedang adalah proporsi 4.5% sukrosa dan 8% skim (T2A2) yang menghasilkan komposisi total BAL sebesar 9,415 log cfu/ml; pH 3,98; total gula 3,35%; luas zona aktivitas antibakteri terhadap bakteri indikator Escherichia coli sebesar 3,143 cm2; dan luas zona aktivitas antibakteri terhadap bakteri indikator Staphylococcus aureus sebesar 2,989 cm2.