Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Produk Mi Kering (Studi Kasus Di Pt Surya Pratista Hutama, Sidoarjo
Main Author: | Pinetri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149384/1/SKRIPSI_PINETRI_%280911030047%29.pdf http://repository.ub.ac.id/149384/ |
Daftar Isi:
- Perusahaan Berusaha Memprioritaskan Kebutuhan Konsumen Yang Tidak Hanya Terbatas Pada Harga Dan Kualitas Tetapi Juga Pelayanan Yang Diberikan. Pelayanan Dapat Berupa Ketersediaan Produk Dengan Kuantitas Dan Kualitas Sesuai Dengan Kebutuhan Konsumen. Ketersediaan Produk Secara Tepat Waktu Tidak Lepas Dari Peran Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Suatu Perusahaan. Hal Yang Penting Untuk Dipertimbangkan Dalam Pengendalian Persediaan Adalah Ketepatan Persediaan Bahan Baku Yang Berupa Ukuran Pemesanan. Pt Surya Pratista Hutama (Suprama) Merupakan Salah Satu Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Pangan Yaitu Mi Kering Dan Mi Instan. Bahan Baku Utama Yang Digunakan Perusahaan Berupa Tepung Terigu Soft Dan Medium . Dalam Menentukan Ukuran Pemesanan Bahan Baku, Selama Ini Perusahaan Belum Mengetahui Model Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Yang Dapat Memberikan Ukuran Pemesanan Optimal Dengan Biaya Minimum Berdasarkan Karakteristik Data Permintaan. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Material Requirement Planning (Mrp). Dalam Sistem Mrp, Terdapat Tahapan Lot Sizing Yang Dapat Ditentukan Berdasarkan Karakteristik Data Permintaan. Karakteristik Data Permintaan Yang Bersifat Statis Atau Dinamis Dapat Diketahui Dengan Menghitung Koefisien Variabilitas Pada Aturan Peterson Silver-Rule. Dari Perhitungan Yang Telah Dilakukan Dapat Diketahui Bahwa Data Permintaan Bersifat Statis Dengan Nilai Koefisien Variabilitas (V) Untuk Tepung Terigu Medium Sebesar 0,0190 Dan Tepung Terigu Soft Sebesar 0,0146, Sehingga Model Lot Sizing Yang Sesuai Digunakan Adalah Model Economic Order Quantity (Eoq). Dengan Menggunakan Model Eoq Dapat Diketahui Jumlah Pemesanan Optimal (Q*) Untuk Tepung Terigu Medium Sebesar 39.974 Sak/Pesan Dan Untuk Tepung Terigu Soft Sebesar 24.579 Sak/Pesan. Dengan Model Ini, Perusahaan Melakukan Pemesanan Sebanyak 9 Kali Pemesanan Untuk Tepung Terigu Medium Dan 8 Kali Untuk Tepung Terigu Soft Setiap Tahunnya. Total Biaya Persediaan Yang Dihasilkan Dengan Menggunakan Eoq Adalah Rp 78.253.854.484,62 Per Tahun Sedangkan Total Biaya Persediaan Aktual Perusahaan Adalah Rp 78.260.139.677,24 Per Tahun. Dibandingkan Dengan Model Lot Sizing Yang Digunakan Perusahaan, Model Eoq Dapat Memberikan Total Biaya Persediaan Yang Lebih Rendah. Dengan Menggunakan Model Eoq Perusahaan Dapat Menghemat Biaya Sebesar Rp 6.285.192,62 Setiap Tahunnya.