Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk Ukm Bandeng Asap Di Ukm ‘Bu Ahmadi’ Sidoarjo Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd)
Daftar Isi:
- Dalam pengembangan UKM, terdapat beberapa hal yang butuh untuk dilakukan dalam mempertahankan posisi UKM tersebut di persaingan industri saat ini. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah mempertahankan kualitas produk di UKM tersebut. Di samping itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas adalah informasi kualitas, keterkaitan pemasok, keterkaitan pelanggan, manajemen proses, manajemen tenaga kerja, rancangan produk, dan dukungan dari manajemen tertinggi (Flynn, 1996 dalam Holschbach, 2010). UKM bandeng asap Bu Ahmadi adalah salah satu UKM yang sedang berkembang di Sidoarjo, telah mempertahankan kualitas produk bandeng asap dengan melakukan manajemen kualitas yang baik. Di lain pihak, UKM ini mempunyai beberapa pesaing yang mana UKM Tanjung dipilih untuk menjadi pembanding ada penelitian ini. Metode yang digunakan dalam manajemen kualitas adalah QFD. Hal tersebut dikarenakan metode QFD merupakan metode yang digunakan untuk melakukan perbaikan pada kualitas suatu produk berdasarkan keinginan konsumen (Wijaya, 2012). Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor yang paling berpengaruh pada kualitas produk bandeng asap dengan menggunakan metode QFD. Dalam metode QFD, terdapat matriks yang disebut dengan House of Quality (HoQ) yang dibuat berdasarkan kriteria dari pelanggan dan pihak UKM sendiri. Setelah diketahui faktor yang berpengaruh, faktor yang perlu diperbaiki dan perbaikan apa yang harus dilakukan dapat diketahui. Oleh karena itu, kualitas bandeng asap dapat meningkat. Dari penelitian, dapat dilihat bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah process management dan product design. Selain itu, dari hasil respon teknis dari kedua atribut, dapat disimpulkan bahwa UKM telah memenuhi kepuasan konsumen. Saran yang bisa diberikan pada UKM Bu Ahmadi adalah memperbaiki atribut yang belum memenuhi syarat. Atribut tersebut adalah pemasaran produk, informasi kualitas, tenaga kerja, pemilihan bahan baku, dan pemilihan kemasan. Perbaikan yang disarankan adalah menyewa stan agar lebih mudah dijangkau pelanggan, menampilkan kode produksi, tanggal kadaluarsa, PIRT, dan BPOM, melatih tenaga kerja untuk belajar tentang kebersihan dan keamanan pangan, memilih bahan baku pendukung yang mempunyai karakteristik lebih baik, serta mendesain ulang kemasan produk agar lebih menarik dengan nama UKM untuk mengenalkan UKM kepada pelanggan.