Optimasi Penambahan Gula dan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) pada Pembuatan Sari Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn) serta Analisis Finansialnya

Main Author: SusiWidiawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/147583/1/050602479.pdf
http://repository.ub.ac.id/147583/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penambahan gula dan ekstrak jeruk nipis yang optimal sehingga dihasilkan produk sari buah belimbing manis yang memiliki kualitas sesuai dengan standar mutu dan penerimaan konsumen serta analisis kelayakan finansialnya pada industri skala kecil. Hipotesis yang diajukan diduga bahwa penambahan gula dan ekstrak jeruk nipis yang optimal akan meningkatkan mutu sari buah belimbing manis. Rancangan yang digunakan adalah rancangan komposit pusat (Metode Respon Permukaan) dengan 2 faktor perlakuan, masing-masing dengan 2 level dan 1 titik tengah yaitu persentase penambahan gula (9,3% dan 13,3%) dan ekstrak jeruk nipis (1,2 % dan 3,2 %) dan pengulangan sebanyak 5 kali pada titik pusat. Pengujian parameter fisik dan kimia (pH, TPT, vitamin C, total asam, dan gula reduksi), parameter organoleptik (warna, rasa dan aroma) pada produk hasil solusi optimal dibandingkan dengan produk dipasaran oleh panelis terlatih. Analisis data dengan Design-Expert DX7.0.1. Uji organoleptik dengan deferential test yaitu t-Test dan analisis finansial meliputi HPP, BEP, PP, NPV dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula dan ekstrak jeruk nipis berpengaruh terhadap pH dan TPT sari buah belimbing manis yang dihasilkan. Solusi optimal adalah pada penambahan gula 14,45% dan penambahan ekstrak jeruk nipis 2,25% dengan nilai pH 3,56 dan TPT 14,43oBrix. Hasil uji organoleptik menunjukkan sari buah belimbing manis solusi optimal lebih disukai oleh panelis daripada produk pembanding. Besarnya investasi pendirian unit usaha pengolahan sari buah belimbing manis dengan kapasitas 211,2 liter per hari adalah Rp. 115.697.957,25. Harga pokok produksi adalah Rp. 655,08/unit dengan harga jual Rp 917,11 per 220 ml ditingkat pengecer. Titik balik modal tercapai pada saat penjualan sebanyak 108.636 unit atau sebanding dengan Rp. 99.630.236,52 atau sebesar 39,3% dari total biaya produksi. Payback Periods dicapai pada 2 tahun 6 bulan 6 hari, dengan nilai IRR 26% lebih besar dari nilai bunga deposito 11%, maka unit usaha pengolahan sari buah belimbing manis ini layak untuk direalisasikan .