Analisa Stakeholder Satisfaction Pada Gudang Swalayan Berbasis Metode Importance Performance Analysis (IPA)

Main Author: Wio, NurKasminSadhu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143785/
Daftar Isi:
  • PT. PLN (Persero) Area Malang adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kelistrikan dan merupakan pemasok tunggal listrik di seluruh wilayah Indonesia, namun di dalam perkembangannya perusahaan ini belum mampu memberikan kepuasan yang maksimal. Salah satu pengembangan bisnis yang baru dilakukan oleh PT. PLN adalah penyediaan material teknik melalui gudang swalayan. Namun, kondisi gudang swalayan PT. PLN Area Malang ini masih dalam tahap pengembangan sehingga PT. PLN ingin mengetahui tingkat kepuasan stakeholder terhadap sistem baru pada gudang swalayan. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi atribut kepuasan stakeholder pada PT. PLN Area Malang, mengukur kepuasan stakeholder pada PT. PLN Area Malang, dan menentukan rekomendasi perbaikan stakeholder pada PT. PLN Area Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Importance Performance Analysis (IPA). IPA adalah suatu model multi-atribut dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penawaran pasar dengan menggunakan dua kriteria yaitu kepentingan relatif atribut dan kepuasan konsumen.Hasil dari penggunaan metode IPA diharapkan dapat memberikan rekomendasi perbaikan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap para stakeholder. Dari hasil metode IPA maka dihasilkan 5 atribut dengan nilai TKI yang terendah, salah satunya adalah penempatan rak barang dengan nilai TKI sebesar 0.66129. nilai terendah selanjutnya adalah pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) yang sesuai, jelas, dan tertulis dengan nilai TKi sebesar 0,662651. Untuk rekomendasi atribut yang pertama disarankan melakukan peremajaan rak lama dengan yang baru. Untuk rekomendasi atribut yang kedua disarankan melakukan sosialisasi SOP baik secara lisan (saat melakukan pelayanan) maupun secara tulisan (penempatan di tempat yang strategis dan mudah terlihat).