Aktivitas Antibakteriekstrak Etanolcabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) (Kajian Perbedaan Genotip Dan Lama Waktu Ekstraksi)
Main Author: | Mardiana, Nur Agustin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1390/1/Bagian%20Depan%20%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/1390/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/1390/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/1390/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/1390/5/BAB%20IV%20.pdf http://repository.ub.ac.id/1390/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/1390/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/1390/ |
Daftar Isi:
- Buah cabai rawit merupakan buah yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.Cabai rawit biasanya digunakan sebagai bumbu masak.Selain itu, buah cabai seringkali dimanfaatkansebagai obat tradisional karena senyawa antibakteri yang terkandung di dalamnya.Untuk mengekstrak senyawa antibakteri tersebut diperlukan metode ekstraksi yang tepat dan cepat yaitu Microwave Assisted Extraction.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengaruh genotip cabai dan lama waktu ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok(RAK) faktorial, terdiri dari dua faktor yaitu genotip cabai rawit (G2; G4; G13) dan lama waktu ekstraksi(10 dan 15 menit) dengan 6 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data selanjutnya dianalisis dengan ANOVA, apabila terdapat pengaruh nyata pada interaksi kedua perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT, apabila tidak terdapat interaksi namun di salah satu perlakuan atau keduanya terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji BNT (α=5%). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan genotip cabai rawit memberikan pengaruh yang nyata terhadapkadar fenol, total flavonoid dan aktivitas antibakteri masing-masing uji. Namun, tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen yang dihasilkan. Tidak terjadi interaksi secara signifikan (α = 0,05) antara perlakuan lama waktu ekstraksi dan genotip cabai yang berbeda. Perlakuan terbaik diperoleh pada genotip G2 dan lama waktu ekstraksi 10 menit denganrendemen sebesar 3,20%, total fenol 86,533 mgGAE/g ekstrak, total flavonoid 203,247 mgQE/g ekstrak, aktivitas antibakteri terhadap E. coli sebesar 4,88 mm, S. aureus sebesar 10,05 mm, S. typhimurium sebesar 5,74 mm, B. cereus sebesar 6,97 mm, S. dysenteriae sebesar 6,18 mm, dan L. monocytogenes sebesar 6,57 mm.