Daftar Isi:
  • Whey kefir merupakan pangan fungsional yang berperan sebagai probiotik yang memiliki efek fisiologis bagi kesehatan. Whey kefir memiliki rasa sedikit asam sehingga kurang diminati oleh masyarakat, maka diperlukan inovasi yaitu dengan penambahan madu sebagai pemanis alami dan diharapkan madu dapat meningkatkan kadar antioksidan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari 2017 di Laboratorium Biosain, Laboratorium THT Universitas Brawijaya, dan Laboratorium Kimia UIN Malik Ibrahim Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi terbaik penambahan madu kelengkeng pada minuman whey kefir yang ditinjau dari kandungan antioksidan (DPPH), fenol, dan vitamin C. Materi penelitian ini adalah whey kefir dengan penambahan madu kelengkeng sebagai pemanis alami. Metode penelitian ini adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu penambahan madu kelengkeng dengan konsentrasi 0% (P0), 20% (P1), 30% (P2), dan 40% (P4). Variabel yang diamati adalah aktivitas vii i antioksidan, total fenol, dan vitamin C. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan madu kelengkeng pada whey kefir memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap aktivitas antioksidan, total fenol, dan vitamin C. Rata-rata aktivitas antioksidan pada minuman whey kefir madu yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar 45,52 - 58,30%, total fenol 596,91 - 752,05 mg GAE/kg, dan kadar vitamin C 0,018 - 0,032%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan madu kelengkeng 40% pada minuman whey kefir menghasilkan minuman whey kefir madu terbaik yang ditinjau dari aktivitas antioksidan (58,30%), total fenol (752,05 mg GAE/kg), dan kadar vitamin C (0,032%). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai daya simpan produk.