Pengaruh Waktu Fermentasi Aspergillus Niger Terhadap Kadar Zat Nutrisi Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.)

Main Author: Utama, AdzandiNugraha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/138147/1/JURNAL_ADZANDI_NUGRAHA_UTAMA.pdf
http://repository.ub.ac.id/138147/2/Skripsi_Adzandi_Nugraha_Utama.pdf
http://repository.ub.ac.id/138147/
Daftar Isi:
  • Pakan ternak mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap produksi dan produktifitas ternak, karena mempunyai kontribusi sebesar 70-80% terhadap keseluruhan biaya produksi. Penyediaan bahan baku pakan saat ini telah mengalami pergesaran pola pada upaya penggantian bahan pakan konvesional dengan bahan baku alternatif yang bersumber dari limbah pertanian. Salah satu komoditi yang belum termanfaatkan limbahnya adalah kulit buah kakao (Theobroma cacao L). Kulit buah kakao (Theobroma cacao L) adalah merupakan limbah agroindustri yang dihasilkan tanaman kakao. Buah coklat sendiri terdiri atas 74% kulit buah, 2% plasenta dan 24% biji, namun sering kali kulit buah kakao hanya dibuang sebagai sampah meski memiliki kandungan zat makanan yang cukup tinggi, namun memiliki kelemahan yaitu mengandung zat anti nutrisi theobromin maka perlu dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 - 24 Agustus 2016 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi yang berbeda dengan menggunakan jamur Aspergillus niger, pada kulit buah kakao (Theobroma cacao L) terhadap kandungan zat nutrisi berdasarkan analisis proksimat dan analisis Van viii soest. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi baik bagi mahasiswa maupun peternak, sebagai bahan pertimbangan mengenai limbah kulit buah kakao yang difermentasi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah kakao yang diambil di perkebunan coklat di daerah Pademangan, Kabupaten Blitar serta Aspergillus niger yang di dapat dari Laboratorium pangan dan gizi Universitas Gajah Mada Jogjakarta sebagai bahan fermentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengukuran kadar proksimat dan analisis Van soest, pakan yang terdiri dari kulit buah kakao yang difermentasi menggunakan jamur (Aspergillus niger) 0,3%. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan perbandingan P0 (tanpa perlakuan), P1 (difermentasi 24 jam), P2 (difermentasi 48 jam), P3 (difermentasi 72 jam). Variabel yang diamati adalah bahan kering (BK), abu, protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat kasar (SK), NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, lignin dan silika.Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan diuji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menujukkan bahwa fermentasi kulit kakao dengan Aspergillus niger tidak menyebabkan perubahan fisik pada kulit kakao. Kelebihan dari fermentasi kulit kakao dengan Aspergillus niger adalah dapat meningkatkan kandungan protein pada kulit kakao sebesar 0,24% dengan peningkatan paling tinggi pada perlakuan lama penyimpanan 72 jam, menurunkan kadar serat kasar pada bahan sebesar 0,31%, namun kekurangan dari fermentasi kulit kakao dengan Aspergillus niger adalah feremtasi tersebut dapat meningkatkan kandungan komponen serat pada kulit kakao seperti kadar lignin yang justru semakin meningkat hingga mencapai 19,17%, sedangkan toleransi ternak terhadap liginin maksimal sekitar 7%, kadar ADF yang meningkat mencapai 6,34%, dan selulosa mencapai peningkatan sebesar 2,01% ix sehingga dapat disimpulkan bahwa Aspergillus niger tidak dapat dijadikan sebagai bahan fermentasi untuk menurunkan kadar lignin pada kulit buah kakao.