Pengaruh Fermentasi Kulit Pisang (Musa paradisiaca) Menggunakan Rhizopus Oligosporus Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap Produksi Gas, Nilai Kecernaan Dan Nilai Energi Secara In Vitro
Main Author: | Zaidiar, ArifSuluh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/138026/1/Jurnal_Arif_Suluh_Zaidiar_125050100111154.pdf http://repository.ub.ac.id/138026/2/Kover_Arif_Suluh_Zaidiar_125050100111154.pdf http://repository.ub.ac.id/138026/3/Skripsi_Arif_Suluh_Zaidiar_125050100111154.pdf http://repository.ub.ac.id/138026/ |
Daftar Isi:
- Penyediaan hijauan pakan yang cukup baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia. Beberapa kendala dalam penyediaan hijauan adalah perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan menjadi lahan pemukiman, lahan tanaman pangan, dan tanaman industri sehingga lahan padang penggembalaan sebagai sumber hijauan berkurang. Pemanfaatan sumber daya pertanian tanaman pangan dalam bentuk limbah sebagai sumber pakan ternak merupakan langkah efisien mengatasi permasalahan produksi hijauan/rumput. Pengelolaan limbah yang tepat perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pakan salah satunya adalah fermentasi pakan menggunakan mikroorganisme. Limbah pertanian yang mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan salah satunya adalah kulit pisang (Musa paradisiaca). Di Indonesia, khususnya daerah Jawa Timur, produksi pisang bisa mencapai angka 921.964 ton/tahun. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2016 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui vii pengaruh lama fermentasi kulit pisang menggunakan Rhizopus oligosporus terhadap produksi gas, nilai kecernaan, dan nilai energi secara in vitro. Materi yang digunakan adalah limbah kulit pisang dan jamur Rhizopus oligosporus. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan di laboratorium, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan kemudian dilakukan pengelompokan berdasarkan waktu pengambilan cairan rumen. Perlakuan tersebut adalah P0 yaitu kulit pisang tanpa fermentasi, P2 yaitu kulit pisang fermentasi 0,4% Rhizopus oligosporus dengan lama fermentasi 4 hari, P3 yaitu kulit pisang fermentasi 0,4% Rhizopus oligosporus dengan lama fermentasi 7 hari, dan P4 yaitu kulit pisang fermentasi 0,4% Rhizopus oligosporus dengan lama fermentasi 10 hari. Variabel yang diukur meliputi produksi gas, kecernaan bahan kering dan bahan organik, dan nilai energi yaitu Metabolizable Energy (ME) dan Net Energy (NE). Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam ANOVA dan jika hasil menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi kulit pisang menggunakan Rhizopus oligosporus tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi gas pada jam inkubasi 2, 4, 6, 8, 24, dan nilai ME namun berpengaruh nyata (P<0,01) pada produksi gas jam inkubasi 12, 36, dan 48, nilai kecernaan dan nilai NE. Perlakuan terbaik ditunjukkan pada perlakuan P3 yang memiliki total produksi gas 50,12 ml/500mg BK, nilai b (fraksi tidak larut namun dapat difermentasi) yaitu 92,44 ml, dan nilai c (laju produksi gas) 0,019 ml/jam, nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) berturut-turut 37,98% dan 26,99% serta memiliki nilai Metabolizable Energy (ME) dan Net Energy (NE) tertinggi dengan nilai 12,17 MJ/kg BK dan 4,90 MJ/kg BK. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan lama fermentasi kulit pisang menggunakan Rhizopus oligosporus dapat menurunkan produksi gas dan nilai kecernaan, sedangkan nilai viii energi cenderung meningkat baik nilai ME mapupun NE. Perlakuan terbaik berdasarkan nilai energi pakan perlakuan adalah P3 yaitu kulit pisang fermentasi Rhizopus oligosporus waktu pemeraman 10 hari dengan nilai ME dan NE tertinggi yaitu 12,17 MJ/kg BK dan 4,90 MJ/kg BK. Pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya tentang fermentasi kulit pisang menggunakan Rhizopus oligosporus yaitu disarankan dilakukan fermentasi kulit pisang waktu pemeraman dibawah 10 hari dengan range waktu cukup 1 hari.