Daftar Isi:
  • Probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme baik adalah preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau yang diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut. Probiotik merupakan bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang mempunyai pengaruh menguntungkan pada kesehatan pada manusia dan binatang, dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal. Probiotik dalam pakan ternak dibagi menjadi 3 kelompok utama yaitu bakteri asam laktat, spora, dan ragi. Genus bakteri yang tergolong BAL salah satunya Lactobacillus sp. Genus Lactobacillus sp. dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek dan menurunkan produksi amonium, asam lemak rantai pendek berperan dalam perbanyakan sel epitel usus (Samantha et al., 2010). Jumlah sel epitel yang semakin banyak akan memperluas penampang usus, dengan ukuran villi usus yang lebih panjang maka akan meningkatkan daya serap nutrisi dalam tubuh, kerusakan mukosa usus dapat terjadi viii karena peletakan bakteri dan penetrasi sel epitel atau penyerapan racun yang berasal dari bakteri. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober hingga 20 November 2015 di peternakan itik milik Bapak Tito Desa Ploso Kecamatan Junrejo Kabupaten Malang. Analisa Proksimat pakan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Analisis karakteristik usus yaitu perhitungan jumlah villi, tinggi villi dan kedalaman kripta usus halus dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung sebagai aditif pakan terhadap karakteristik usus itik pedaging. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian ilmiah tentang penambahan Lactobacillus sp. bentuk tepung sebagai aditif pakan terhadap karakteristik usus itik pedaging meliputi jumlah villi, tinggi villi dan kedalaman kripta, serta diharapkan dapat diproduksi guna membantu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha peternakan khususnya pada peternakan itik pedaging. Materi penelitian adalah 100 ekor itik pedaging umur 15 hari dan dipelihara selama 35 hari. Kandang yang digunakan sebanyak 20 petak berukuran 1×1×0,5 m yang berada diatas kolam ikan, serta dilengkapi dengan tempat pakan dan minum yang terpisah. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan self mixing formula terdiri dari campuran tepung beras atau kebi, limbah kacang sanghai dan tepung darah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak ix Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan P0 yaitu tanpa penambahan Probotik Lactobacillus sp. bentuk tepung dalam pakan basal , perlakuan P1 berupa penambahan 0,2% probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung dalam pakan basal, perlakuan P2 berupa penambahan 0,4% probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung dalam pakan basal, perlakuan P3 berupa penambahan 0,6% probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung dalam pakan basal dan perlakuan P4 berupa penambahan 0,8% probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung dalam pakan basal. Apabila terjadi perbedaan yang nyata dilakukan uji jarak berganda Duncan’s. Variabel yang diukur adalah jumlah villi, tinggi villi dan kedalaman kripta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah villi dan tinggi villi usus halus serta memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kedalaman kripta. Rata-rata setiap perlakuan untuk jumlah villi yaitu P0 (46,75±2,87), P1 (47,25±2,22), P2 (47,75±2,22), P3 (52,75±3,86) dan P4 (56,00±3,65) unit/lumen. Rata-rata setiap perlakuan untuk tinggi villi yaitu P0 (416,58± 43,98), P1 (423,50±37,84), P2 (424,17±44,61), P3 (546,67±77,37) dan P4 (620±64,29) μm. Rata-rata setiap perlakuan untuk kedalaman kripta yaitu P0 (131,58±5,78), P1 (132,50±9,94), P2 (134±6,10), P3 (144,08±8,85) dan P4 (149,50±5,66) μm. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung sebagai aditif pakan itik pedaging dapat memperbaiki karakteristik usus itik pedaging meliputi jumlah villi, tinggi villi dan keadalam kripta Penambahan probiotik Lactobacillus sp. bentuk tepung sebesar 0,8% x dalam pakan memberikan hasil terbaik terhadap karakteristik usus itik pedaging.