Pengaruh Fermentasi Kulit Ari Biji Kedelai Menggunakan Ragi Tape Dengan Level Dan Waktu Yang Berbeda Terhadap Komponen Serat
Main Author: | Septiawan, MuhammadErik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/137468/1/Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/137468/ |
Daftar Isi:
- Limbah yang berupa padatan hasil pengolahan produk pertanian masih memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali. Limbah pengolahan kedelai dari pembuatan tempe adalah salah satunya. Ketersediaan limbah tempe ini bisa diperoleh setiap hari pada pabrik pembutan tempe. Kulit ari biji kedelai sebagai limbah padatan hasil pembuatan tempe bisa dijadikan sebagai probiotik atau pakan tambahan pada ternak. Kedelai mengandung senyawa isoflavon sehingga yang mampu meningkatkan reproduksi ternak. Kandungan tertinggi kulit ari biji kedelai ini adalah serat kasar sebesar 47,01 %. Kualitas nilai nutrisi dan kecernaan dari limbah dapat ditingkatkan melalui fermentasi. Inokulum yang digunakan adalah ragi tape yang mengandung Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Juli sampai dengan Agustus 2014.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi kulit ari biji kedelai menggunakan ragi tape dengan level dan waktu yang berbeda terhadap kandungan komponen serat dengan menggunakan analisis serat Van Soest. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit ari kedelai yang berasal dari pabrik tempe milik Bapak Cipwanasal Bojonegoro. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan faktorial (4x4) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah (L0) kulit ari kedelai tanpa penambahan ragi tape, (L1) kulit ari kedelai dengan ragi tape 0,3 %, (L2) kulit ari kedelai dengan ragi tape 0,6 %, (L3) kulit ari kedelai dengan ragi tape 0,9 %, dan (W0) tanpa waktu fermentasi, (W1) lama fermentasi selama 48 jam, (W2) lama fermentasi selama 72 jam dan (W3) lama fermentasi selama 96 jam. Variabel yang diukur adalah : NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, lignin dan silika. Data yang diperoleh dianalisis dan diuji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan level ragi tape pada kulit ari kedelai memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, lignin dan silika sedangkan perlakuan lama fermentasi memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai ADF, hemiselulosa, selulosa, lignin dan silika. Perlakuan lama fermentasi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar NDF. Kesimpulan penelitian ini adalah pertama, pengaruh fermentasi kulit ari biji kedelai menggunakan ragi tape dengan level yang berbeda terhadap komponen serat NDF, ADF, selulosa, lignin dan silika dengan bertambahnya level ragi sampai level 0,9 % meningkatkan komponen serat kecuali hemiselulosa. Kedua, pengaruh fermentasi kulit ari biji kedelai menggunakan ragi tape dengan waktu yang berbeda terhadap komponen serat NDF, ADF, selulosa, lignin dan silika dengan semakin lama waktu fermentasi sampai 96 jam meningkatkan komponen serat kecuali hemiselulosa. Saran untuk penelitian ini yaitu gunakan kulit ari biji kedelai fermentasi ragi tape dengan level ragi tape 0,6 % dengan waktu fermentasi 48 jam yang memiliki kandungan NDF (komponen dinding sel) lebih kecil sebagai probiotik, perlunya penelitian lebih lanjut mengenai fermentasi kulit ari biji kedelai menggunakan inokulum mikroba lainnya atau menggunakan enzim yang spesifik mampu memecah komponen serat dan aplikasi pada ternak herbivora dari kulit ari kedelai yang difermentasi dengan ragi tape.