Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiko-kimia Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan UB untuk pembuatan edible film dan pengujian variabel daya larut, derajat penggembungan, kadar air dan aw. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisiko-kimia edible film yang dihasilkan dari pencampuran protein whey dan tepung porang dengan rasio yang berbeda ditinjau dari daya larut, derajat penggembungan, kadar air dan aktifitas air (aw), serta menentukan rasio pencampuran terbaik protein whey dan tepung porang sebagai bahan baku pembuatan edible film. Materi penelitian ini adalah Whey Protein Concentrate (WPC), tepung porang (Amorphopallus oncophyllus), gliserol, aquadest, CaCl2, HCl 0,1 N dan NaOH 0,1 N. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data dianalisis statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian yaitu pencampuran WPC : tepung porang dengan rasio yang berbeda (P0 = 100:0, P1 = 75:25, P2 = 50:50, P3 = 25:75, P4 = 0:100). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah daya larut, derajat penggembungan, kadar air dan aw edible film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata daya larut edible film antara 14,016-41,101%, rata-rata derajat penggembungan antara 116,807-258,709%, rata-rata kadar air antara 1,778-5,531% dan rata-rata aw antara 0,502-0,559. Perlakuan perbedaan rasio antara protein whey dan tepung porang meningkatkan derajat penggembungan, tetapi menurunkan daya larut, kadar air dan aw edible film. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah perlakuan rasio antara protein whey dan tepung porang yang berbeda memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata terhadap daya larut, derajat penggembungan, kadar air dan aw edible film. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah protein whey dan tepung porang dengan perbandingan 25:75. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah perlu adanya uji kemampuan edible film protein whey dan tepung porang dalam melindungi produk terhadap cemaran mikroba. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan edible film sebagai agen pembawa aditif dan antimikroba dalam pangan/produk yang dilapisinya.