Efektivitas Penambahan Kalium selama Penurunan Salinitas dengan Kepadatan Berbeda terhadap Kelulushidupan Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Main Author: RuzqiS, Ridlo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133921/1/laporan_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/133921/
ctrlnum 133921
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/133921/</relation><title>Efektivitas Penambahan Kalium selama Penurunan Salinitas dengan Kepadatan Berbeda terhadap Kelulushidupan Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)</title><creator>RuzqiS, Ridlo</creator><subject>333.91 Water and lands adjoining bodies of water</subject><description>Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki sifat euryhalin atau mampu hidup di salinitas rendah. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas perikanan yang penting di Indonesia, memiliki nilai ekonomis tinggi, dan mempunyai prospek yang cerah yang dapat dibudidayakan di perairan tawar, payau dan laut. Dilakukan penambahan mineral kalium dalam media pemeliharaan saat aklimatisasi ke media bersalinitas rendah. Kalium berperan penting karena dalam metabolism krustasea, mineral ini terhubungkan dengan aktivitas enzim osmoregulasi, Na+K+ATPase. Kurangnya kadar kalium di media salinitas rendah mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan pascalarva vaname. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kalium terhadap kelulushidupan dan tingkat konsumsi oksigen pascalarva udang vaname selama penurunan salinitas dan untuk mengetahui kepadatan tebar udang vanname yang efektif terhadap penambahan kalium, sehingga didapatkan informasi mengenai tingkat kelulushidupan dan tingkat konsumsi oksigen udang vaname dengan penambahan kalium dengan kepadatan berbeda dalam usaha budidaya udang pada umunya. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Unit Instalansi Pembenihan Udang (IPU) Gelung, Situbondo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 macam perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A dengan kepadatan tebar 10 ekor/L, perlakuan B dengan kepadatan tebar 20 ekor/L, perlakuan C dengan kepadatan tebar 30 ekor/L, dan perlakuan D dengan kepadatan tebar 40 ekor/L. Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah kelulushidupan (SR), sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah tingkat konsumsi oksigen (TKO) dan kualitas air pada media pemeliharaan udang vaname yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut dan kalium. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16 for Windows, dan dengan uji Tukey. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelulushidupan dengan kepadatan tebar 10-20 ekor/L sebesar 96,67 %, pada kepadatan tebar 30 ekor/ L sebesar 95,88 %, dan pada kepadatan tebar 40 ekor/L sebesar 82,95 %. Analisis statistik yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini terjadi karena kepadatan tebar sebesar 10-40 ekor/L adalah ukuran ideal sehingga udang tidak mengalami tingkat stress yang tinggi. s elanjutnya, tingkat konsumsi oksigen (TKO) pada kepadatan tebar 10 ekor/L sebesar 0,631 mg O2/g/jam, pada kepadatan tebar 20 ekor/L sebesar 0,864 mg O2/g/jam, pada kepadatan tebar 30 ekor/L sebesar 1,176 mg O2/g/jam dan pada kepadatan tebar 40 ekor/L sebesar 1,555 mg O2/g/jam. Analisis statistik yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang sangat berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kepadatan tebar dalam mendapatkan ruang gerak dan oksigen. Kualitas air selama penelitian masih dalam batas normal untuk kehidupan udang vaname, yaitu suhu berkis r antara 26,00-32,00 oC, pH berkisar antara 7,7-7,8,5, oksigen terlarut (Dissolved oxygen) berkisar antara 6,4-7,7 ppm, dan kalium berkisar antara 15,80-22,67 ppm. Dapat disimpulkan bahwa kepadatan tebar yang berbeda selama penurunan salinitas dengan penambahan kalium sebesar 25 ppm tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan. Adanya perubahan salinitas dalam kisaran tinggi dapat meningkatkan laju metabolisme sehingga memicu pergerakan pernapasan dan tingkat konsumsi oksigen lebih tinggi. Kisaran nilai kualitas air sebagai sarana pendukung budidaya telah memenuhi persyaratan bagi kelangsungan hidup udang vaname. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa untuk dapat dilakukan penelitian lanjutan. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan pertumbuhan pascalarva udang vaname pada saat dipelihara di media bersalinitas rendah.</description><date>2014-05-22</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/133921/1/laporan_skripsi.pdf</identifier><identifier> RuzqiS, Ridlo (2014) Efektivitas Penambahan Kalium selama Penurunan Salinitas dengan Kepadatan Berbeda terhadap Kelulushidupan Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2014/99/051402999</relation><recordID>133921</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author RuzqiS, Ridlo
title Efektivitas Penambahan Kalium selama Penurunan Salinitas dengan Kepadatan Berbeda terhadap Kelulushidupan Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
publishDate 2014
topic 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
url http://repository.ub.ac.id/133921/1/laporan_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/133921/
contents Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki sifat euryhalin atau mampu hidup di salinitas rendah. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas perikanan yang penting di Indonesia, memiliki nilai ekonomis tinggi, dan mempunyai prospek yang cerah yang dapat dibudidayakan di perairan tawar, payau dan laut. Dilakukan penambahan mineral kalium dalam media pemeliharaan saat aklimatisasi ke media bersalinitas rendah. Kalium berperan penting karena dalam metabolism krustasea, mineral ini terhubungkan dengan aktivitas enzim osmoregulasi, Na+K+ATPase. Kurangnya kadar kalium di media salinitas rendah mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan pascalarva vaname. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kalium terhadap kelulushidupan dan tingkat konsumsi oksigen pascalarva udang vaname selama penurunan salinitas dan untuk mengetahui kepadatan tebar udang vanname yang efektif terhadap penambahan kalium, sehingga didapatkan informasi mengenai tingkat kelulushidupan dan tingkat konsumsi oksigen udang vaname dengan penambahan kalium dengan kepadatan berbeda dalam usaha budidaya udang pada umunya. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Unit Instalansi Pembenihan Udang (IPU) Gelung, Situbondo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 macam perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A dengan kepadatan tebar 10 ekor/L, perlakuan B dengan kepadatan tebar 20 ekor/L, perlakuan C dengan kepadatan tebar 30 ekor/L, dan perlakuan D dengan kepadatan tebar 40 ekor/L. Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah kelulushidupan (SR), sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah tingkat konsumsi oksigen (TKO) dan kualitas air pada media pemeliharaan udang vaname yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut dan kalium. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16 for Windows, dan dengan uji Tukey. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelulushidupan dengan kepadatan tebar 10-20 ekor/L sebesar 96,67 %, pada kepadatan tebar 30 ekor/ L sebesar 95,88 %, dan pada kepadatan tebar 40 ekor/L sebesar 82,95 %. Analisis statistik yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini terjadi karena kepadatan tebar sebesar 10-40 ekor/L adalah ukuran ideal sehingga udang tidak mengalami tingkat stress yang tinggi. s elanjutnya, tingkat konsumsi oksigen (TKO) pada kepadatan tebar 10 ekor/L sebesar 0,631 mg O2/g/jam, pada kepadatan tebar 20 ekor/L sebesar 0,864 mg O2/g/jam, pada kepadatan tebar 30 ekor/L sebesar 1,176 mg O2/g/jam dan pada kepadatan tebar 40 ekor/L sebesar 1,555 mg O2/g/jam. Analisis statistik yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang sangat berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kepadatan tebar dalam mendapatkan ruang gerak dan oksigen. Kualitas air selama penelitian masih dalam batas normal untuk kehidupan udang vaname, yaitu suhu berkis r antara 26,00-32,00 oC, pH berkisar antara 7,7-7,8,5, oksigen terlarut (Dissolved oxygen) berkisar antara 6,4-7,7 ppm, dan kalium berkisar antara 15,80-22,67 ppm. Dapat disimpulkan bahwa kepadatan tebar yang berbeda selama penurunan salinitas dengan penambahan kalium sebesar 25 ppm tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan. Adanya perubahan salinitas dalam kisaran tinggi dapat meningkatkan laju metabolisme sehingga memicu pergerakan pernapasan dan tingkat konsumsi oksigen lebih tinggi. Kisaran nilai kualitas air sebagai sarana pendukung budidaya telah memenuhi persyaratan bagi kelangsungan hidup udang vaname. Dari hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa untuk dapat dilakukan penelitian lanjutan. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan pertumbuhan pascalarva udang vaname pada saat dipelihara di media bersalinitas rendah.
id IOS4666.133921
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:05:31Z
last_indexed 2021-10-28T07:22:54Z
recordtype dc
_version_ 1751453702258950144
score 17.538404