Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Acetobacter xylinum (v/v) Terhadap Kualitas Nata de Seaweed dari Limbah Perebusan Semi Refined Carrageenan Eucheuma cottonii
Main Author: | AmrulHasani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132288/1/050803205.pdf http://repository.ub.ac.id/132288/ |
Daftar Isi:
- Limbah air perebusan pada pembuatan SRC ( Semi Refined Carrageenan ) Eucheuma cottonii yang selama ini menjadi masalah lingkungan, mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku nata. Nata merupakan selulosa bakteri yang dihasilkan melalui proses fermentasi, yang melibatkan aktifitas bakteri Acetobacter xylinum . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, pada bulan November 2006 sampai dengan April 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan konsentrasi Acetobacter xylinum ( v/v ) yang berbeda terhadap kualitas nata de seaweed dari limbah perebusan SRC Eucheuma cottoni. Metode dari penelitian ini adalah eksperimen dengan perlakuan penggunaan konsentrasi Acetobacter xylinum yang berbeda (7,5 %, 10%, 12,5%, 15%, 17,5%, 20%, dan 22,5%.). Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 3 kali ulangan. Parameter uji yang digunakan adalah kadar air, ketebalan, berat, rendemen, tekstur, serat kasar, jumlah bakteri akhir, DO, dan pH. Sedangkan sebagai penunjang dilakukan pengamatan terhadap perlakuan terbaik yang meliputi pengamatan densitas bakteri, pH, DO, pertambahan ketebalan dan berat, gula reduksi, dan total N selama masa inkubasi, derajat kristalinitas produk nata, dan kadar logam berat seperti Pb dan Hg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi Acetobacter xylinum yang berbeda (v/v) terhadap media fermentasi nata de seaweed menunjukkan nilai beda nyata terhadap ketebalan dan rendemen yang diukur berdasarkan uji Kruskal-Wallis, berpengaruh nyata kadar air dan serat kasar, dan berpengaruh yang sangat nyata pada tekstur, konsentrasi rata-rata bakteri akhir, pH dan DO cairan sisa fermentasi. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan penggunaan starter 15 % yang menghasilkan nata limbah SRC dengan karakteristik produk meliputi kadar air 91,79%, ketebalan 25,61 mm, rendemen 57,88 %, serat kasar 4,88 %, tekstur 0,017 mm/g.det, derajat Kristalinitas selulosa bakteri sebesar 25,19 % dan kadar logam berat dalam nata yang meliputi Pb (timbal) dan Hg (Merkuri) adalah sebesar 0,03 ppm dan 0,00 ppm. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam media pertumbuhan yang berasal dari limbah perebusan Semi Refined Carrageenan (SRC), bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh dengan normal dan menghasilkan nata atau selulosa bakteri. Pertumbuhan puncak bakteri tercapai setelah hari ke- 6 fermentasi dan pembentukan nata mulai terjadi pada hari ke-4. Selain itu diketahui bahwa setelah hari ke-12 pada media fermentasi masih terdapat sisa gula reduksi dan nitrogen. Disarankan agar dilakukan pembuatan nata dari limbah perebusan SRC menggunakan konsentrasi Acetobacter xylinum 15% (v/v) sehingga dihasilkan nata de seaweed yang berkualitas baik dan penggunaan konsentrasi Acetobacter xylinum (v/v) yang efektif. Selain itu juga perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media SRC pada metode kultur agitasi atau inkubasi dengan suplai udara (oksigen) secara terus menerus.