Pengaruh Komposisi Tepung Komposit (Tepung Rumput Laut (Eucheuma Cottonii), Tepung Kedelai (Glycine Max) Dan Tepung Terigu (Triticum Aestivum)) Pada Pembuatan Mie Basah Terhadap Kandungan Energi Dan P
Daftar Isi:
- Kasus Kurang Energi Protein (KEP) dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga perlu adanya solusi untuk masalah tersebut melalui peningkatan energi dan protein pada makanan yang sering dikonsumsi masyarakat yaitu mie basah. Peningkatan tersebut dilakukan dengan menambahkan bahan makanan yang potensial untuk peningkatan kandungan energi dan protein yaitu tepung kacang kedelai, selain itu perlu adanya penambahan tepung rumput laut untuk memperbaiki tekstur dari mie basah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung komposit (tepung terigu, tepung rumput laut, dan tepung kedelai) terhadap kandungan energi, kandungan protein dan mutu organoleptik mie basah yang dilakukan dengan metode Bom Kalorimetri untuk menganalisa kandungan energinya, Kjedahl untuk menganalisa kandungan protein dan uji hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan atau mutu organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tepung komposit (tepung terigu, tepung rumput laut, dan tepung kedelai) berpengaruh terhadap peningkatan kandungan energi dan protein mie basah dengan tepung komposit (tepung terigu, tepung rumput laut, dan tepung kedelai). Komposisi tepung komposit juga berpengaruh pada tingkat kesukaan panelis. Kelompok P3 (70% tepung terigu + 10% tepung rumput laut + 20% tepung kedelai) adalah kelompok terbaik berdasarkan perhitungan Indeks Efektifitas dengan urutan prioritas yaitu kandungan energi, kandungan protein dan mutu organoleptik. Untuk mendapatkan kandungan energi dan protein yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu tinggi energi tinggi protein diperlukan pengembangan lebih lanjut.