Daftar Isi:
  • Alginat sebagai bahan cetak hidrokoloid irreversible telah lama menjadi bahan utama dalam pencetakan pada praktek kedokteran gigi. Alginat konvensional menghasilkan hasil cetakan yang tidak stabil secara dimensional, sehingga menghasilkan model studi yang tidak akurat. Model studi yang akurat hanya bisa didapatkan jika gips dituang sesegera mungkin. Keadaan tertentu membuat banyak dokter gigi tidak menuangkan cetakan mereka segera setelah cetakan dikeluarkan dari mulut pasien. Oleh karena itu, produk alginat baru yang dinyatakan dapat stabil sampai 120 jam penundaan waktu pengisian dikeluarkan. Alginat tipe ini dikenal sebagai extended-pour atau “100-hour” alginat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan waktu pengisian cetakan alginat extended pour dan alginat konvensional terhadap stabilitas dimensi model hasil cetakan. Penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design, alginat extended pour dibandingkan dengan alginat konvensional. Hasil cetakan diperoleh dengan mencetak master model yang terdiri dari 4 silinder yang masing-masing langsung diisi tanpa penundaan dan yang dilakukan penundaan 30 menit, 60 menit, 120 menit, dan 240 menit. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan stabilitas dimensi antara model hasil cetakan alginat extended-pour dan hasil cetakan alginat konvensional, yang ditunjukan dengan perbedaan hasil pengukuran besar jarak dan diameter silinder model hasil cetakan. Uji One-Way ANOVA menunjukkan nilai p<0.05 pada rata-rata diameter silinder C, jarak antara silinder C dan D, dan jarak antara silinder D dan A. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh perbedaan waktu pengisian cetakan alginat extended pour dan alginat konvensional terhadap stabilitas dimensi model hasil cetakan.