Daftar Isi:
  • Kebutuhan kalsium bayi berkisar antara 200-400 mg/hari yang dapat tercukupi dari susu formula dan biskuit komersial. Namun, tidak semua masyarakat dapat menjangkau susu formula serta kandungan kalsium biskuit bayi komersial berasal dari bahan tambahan premiks mineral. Untuk itulah, perlu altenatif sumber kalsium alami dengan harga terjangkau yakni hanjeli dan tempe. Untuk memudahkan bayi mencerna hanjeli dan tempe, maka, dilakukan penepungan yang dapat disubstitusikan dalam biskuit sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalsium harian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kalsium, mutu organoleptik dan fisik pada MP-ASI biskuit yang telah disubstitusi dengan tepung hanjeli dan tepung tempe. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan lima replikasi (0%:0%:100, 40%:30%:30%, 60%:30%:10%, 80%:20%:0%). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna terhadap kadar kalsium biskuit (p<0,05) namun tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna pada mutu fisik. Nilai Kadar kalsium dan mutu fisik berkisar antara 46,9 – 144,7 mg/100 gram dan 0,64 – 3,15 Kg/cm2. Untuk mutu organoleptik, perlakuan terbaik yakni P0 dengan nilai hasil (NH) 0,69221. Kesimpulan dari penelitian ini, substitusi tepung hanjeli dan tempe pada MP-ASI biskuit memberikan peningkatan terhadap kalsium dengan tingkat kerenyahan sama dengan biskuit kontrol, namun tidak memberikan pengaruh bermakna pada mutu organoleptik sehingga perlu dilakukan perbaikan proses penepungan tempe dan penambahan vanili.