Pengaruh Substitusi Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dan Ikan Bandeng (Chanos chanos) terhadap Kandungan Zat Besi dan Protein serta Mutu Organoleptik Mie Basah
Daftar Isi:
- Anemia defisiensi zat besi adalah kondisi seseorang yang memiliki produksi eritrosit dalam darah yang sedikit dan merupakan tingkat akhir dari defisiensi zat besi sehingga dibutuhkan asupan zat besi yang mencukupi. Jamur tiram putih memiliki kandungan zat besi yang tinggi, dan ikan bandeng memiliki kandungan protein tinggi yang bisa meningkatkan penyerapan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung jamur tiram putih dan ikan bandeng terhadap kandungan zat besi, protein dan mutu organoleptik serta untuk mengetahui perlakuan terbaik mie basah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali replikasi. Perlakuan penelitian adalah substitusi tepung jamur tiram putih dan ikan bandeng terhadap tepung terigu dengan proporsi 0%:0%:100%, 10%:30%:60%, 15%:25%:60%, 20%:20%:60%, 25%:15%:60%, dan 30%:10%:60%. Hasil penelitian yang dianalisis statistik menggunakan Kruskal Wallis menunjukkan bahwa substitusi tepung jamur tiram putih dan ikan bandeng secara signifikan meningkatkan kandungan zat besi (p = 0,009) dan kandungan protein (p = 0,000) serta mutu organoleptik rasa (p = 0,000), aroma (p = 0,034), warna (p = 0,000), dan tekstur (p = 0,000). Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan P1 dengan substitusi tepung jamur tiram putih 10% dan tepung ikan bandeng 30% dengan kandungan zat besi 4,48 mg/100 g dan protein 11,98 g/100 g. Kesimpulan dari penelitian ini adalah substitusi tepung jamur tiram putih dan tepung ikan bandeng meningkatkan kandungan zat besi dan protein serta mutu organoleptik pada mie basah.