Pengaruh Waktu Fermentasi Kefir Menggunakan Susu Sapi Segar Terhadap Kadar Laktosa, Kadar Asam Laktat, Kadar pH, Dan Kadar Air
Daftar Isi:
- Intoleransi laktosa adalah keadaan dimana tubuh tidak memproduksi atau kekurangan enzim laktase yang dapat mengurai laktosa dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga kekurangan enzim ini dapat mengakibatkan seseorang yang mengonsumsi susu akan mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan diare. Susu kaya akan zat-zat penting seperti protein, vitamin A, vitamin B kompleks (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, B 6 , asam folat, dan B 12 ), vitamin D, vitamin K, kalsium, dan fosfor yang diperlukan untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan tubuh, imunitas, dan kecerdasan otak, khususnya bagi anak-anak pada masa pertumbuhan. Probiotik yaitu mikroorganisme hidup dalam jumlah cukup yang dapat memberikan nilai positif bagi kesehatan tubuh tanpa mengalami gangguan saluran cerna. Salah satu produk pangan yang dapat dihasilkan dari bakteri probiotik adalah kefir. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa waktu fermentasi kefir menggunakan susu sapi segar berpengaruh terhadap kadar laktosa, kadar asam laktat, kadar pH, dan kadar air. Untuk itu telah dilakukan studi eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Variabel yang diukur adalah waktu fermentasi kefir terhadap kadar laktosa, kadar asam laktat, kadar pH, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan adanya keeratan yang sangat baik sekali antara waktu fermentasi dengan kadar laktosa, kadar asam laktat, kadar pH, dan kadar air (r > 0,75 dan p < 0,01). Diketahui bahwa semakin lama waktu fermentasi maka semakin rendah kadar laktosa dan kadar pH, sedangkan pada kadar asam laktat dan kadar air akan semakin meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang bermakna antara waktu fermentasi dengan kadar laktosa, kadar asam laktat, kadar pH, dan kadar air.