Pengaruh Persentase NaOH dan Waktu Proses Deasetilasi Terhadap Mutu Kitosan Berbahan Baku Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus)
Main Author: | Purbasiswanta, Johan Syahputra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11348/ |
Daftar Isi:
- Pengolahan daging rajungan menghasilkan limbah cangkang dalam jumlah besar. Limbah cangkang rajungan dapat dimanfaatkan menjadi kitosan. Kitosan diperoleh melalui tiga proses, yaitu proses demineralisasi, proses deproteinasi, dan proses deasetilasi. Proses deasetilasi merupakan proses utama dalam menentukan derajat deasetilasi agar dapat mengetahui mutu dari kitosan. Kitosan yang baik memiliki derajat deasetilasi ≥70% untuk memenuhi standar dalam industri. Faktor yang dikaji dalam penelitian ini adalah konsentrasi NaOH (X1) dan waktu dalam proses deasetilasi (X2). Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan pengaruh konsentrasi NaOH dan waktu terhadap derajat deasetilasi serta mengetahui perlakuan yang terbaik. Semakin tinggi konsentrasi dan waktu, maka derajat deasetilasi semakin tinggi. Pada konsentrasi NaOH 40% dapat menghasilkan derajat deasetilasi yang tinggi, namun apabila konsentrasi dinaikkan menjadi 50% dan 60%, maka derajat deasetilasi yang dihasilkan semakin menurun. Kualitas terbaik pada konsentrasi NaOH 40% dengan waktu 24 jam. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan hasil persamaan regresi kadar air adalah Y’ = 4,411 – 0,018 X1 – 0,070 X2, persamaan regresi kadar abu adalah Y’ = 56,769 – 0,058 X1 – 0,358 X2, persamaan regresi kadar protein adalah Y’ = 10,505 – 0,017 X1 – 0,002 X2, dan persamaan regresi derajat deasetilasi adalah Y’ = 108,356 – 0,278 X1 – 0,402 X2.