Daftar Isi:
  • Masalah utama stroberi setelah dipanen adalah sifatnya yang mudah rusak oleh pengaruh mekanis serta kandungan air yang tinggi, sehingga memungkinkan adanya aktivitas enzim dan mikroorganisme pembusuk. Kulit stroberi sangat mudah mengalami kerusakan karena goresan atau gesekan sehingga diperlukan penanganan pasca panen yang benar, agar sesampainya di tangan konsumen buah stroberi tetap dalam keadaan matang segar dengan warna yang menarik serta mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Edible coating adalah salah satu metode yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan mutu buah-buah yang disimpan pada suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui memperoleh pelapisan buah yang efektif dan murah yang mudah didapatkan serta dapat meningkatkan nilai guna ubi suweg dan ubi garut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019, dengan lokasi penelitian di Laboratorium Terpadu Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhamadiyah Malang. Alat yang diperlukan berupacawan petri, tabung reaksi, plastik wrap, alumunium foil, LAF, autoclave, ember, gelas ukur, pipet tetes, thermometer, panci, spatula, kompor gas, pengukur vitamin C, timbangan analitik, refraktometer, firmness tester, blender, sarung tangan, keranjang, mika plastik, alat tulis, kamera, label dan pisau. Bahan yang digunakan yaitu buah stroberi, pati suweg, pati garut, khamir, aquades, gliserol, Carbol Methyl Cellulose (CMC) dan iodine. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah: susut bobot, warna, tingkat kekerasan, kandungan vitamin C, total padatan terlarut, masa simpan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 yaitu macam pelapis buah (P) yang terdiri: P0: tanpa perlakuan (kontrol), P1 : pati suweg, P2 : pati garut. Sedangkan faktor II yaitu khamir (K) yang terdiri dari K0 : tanpa khamir, K1 : aplikasi khamir 1, K2 : aplikasi khamir 2. Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan diulang tiga kali dengan sampel sebanyak 3. Data kuantitatif dianalisis dengan Analisis of Varian taraf 5% dan 1%, jika menunjukan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Perlakuan P2K1 (pati garut+khamir I )merupakan perlakuan terbaik pada parameter pengamatan masa simpan dan susut bobot karena memperpanjang masa simpan stroberi. Pada kadar vitamin C perlakuan tertinggi pada P1K2 (pati suweg+khamir II). Pada parameter kekerasan buah perlakuan P0K1 (khamir I) menunjukkan perlakuan terbaik, sedangkan warna buah dan Total Padatan Terlarut terbaik adalah P2K2 (pati garut+khamir II).