Pengaruh Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) Cairan Fermentasi Kopi (Coffeaarabica L.) terhadap Kualitas Pupuk Organik Kulit Kopi sebagai Sumber Belajar Biologi
Main Author: | Wahyuni, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/33360/1/jiptummpp-gdl-wahyunia20-45075-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/33360/2/jiptummpp-gdl-wahyunia20-45075-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/33360/ |
Daftar Isi:
- Keyword : Mikroorganisme Lokal, Fermentasi, Kulit Kopi, Pupuk Organik Selama beberapa tahun belakangan ini, Indonesia menempati posisi keempat sebagai Negara eksportir kopi setelah Brazil, kolombia dan Vietnam. Besarnya produksi biji kopi di Indonesia tentunya menghasilkan limba kopi yang semakin besar pula. Besarnya limbah kulit kopi yang dihasilkan perkebunan atau pabrik jika tidak dimanfaatkan akan tertumpuk dan menimbulkan pencemaran. Cara menanggulangi pencemaran terhadap limba kulit kopi adalah dengan cara menjadikan kulit kopi sebagai pupuk organic dengan memanfaatkan Mol cairan fermentasi kopi. Kadar C-organik kulit buah kopi adalah 45,3%, kadar nitrogen 2,98%, fosfor 0,18%, dan kalium 2,26%. Selain itu, kulit buah kopi juga mengandung unsure Ca, Mg, Mn, Fe, Cu dan Zn. Dengan proses tertentu, limbah kulit buah kopi dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai ameliorant tanah dan meningkatkan daya dukung tanah bagi pertumbuhan sehingga dapat memperbaiki kesuburan tanah dan mengurangi pencemaran. Penelitian ini bertujian untuk mengetahui pengaruh pemberian volume MOL terhadap kualitas pupuk organic dan mengamati pada volume berapa penggunaan MOL cairan fermentasi kopi yang paling efektif terhadap pupuk kulit kopi. Hasil penelitian kemudian akan dijadikan sumber belajar untuk SMA. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sebenarnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit kopi yang sudah dikeringkan. Metode penelitian ini menggunakan RAL dengan 6 perlakuan dan 4 pengulangan. MOL yang digunakan adalah hasil rendaman kulit kopi selama 24-36 jam, perlakuan yang dilakukan adalah 25ml, 50ml, 75ml dan 100ml. Parameter yang diamati adalah nilai pH, Suhu, kandungan kadar air dan rasio c/n selama 2minggu. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organic efektif digunakan pada hari ke-14. Berdasarkan SNI kompos dari sampah organic yang baik memilikinilai pH netral yaitu pada perlakuan P1, untuk nilai suhu yaitu pada perlakuan P1 dengan suhu 270C, untuk nilai kadar air yaitu perlakuan P2 denganj umlah 31%, nilai nitrogen yang paling baik adalah perlakuan P2 yaitu 2,262%, untuk nilai karbon pada perlakuan P3yaitu 18,637%, dan untuk nilai c/n pada perlakuan P1 yaitu 12,78%.