UJI EKSTENDER MADU DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PROSES KRIOPRESERVASI TELUR IKAN MAS (Cyprinus carpio Linneaus)
Main Author: | ADISAPUTERO, ABDI SETYO |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/20896/1/a1.pdf http://eprints.umm.ac.id/20896/2/a2.pdf http://eprints.umm.ac.id/20896/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 1 juli sampai tanggal 27 Juli 2013.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstender madu dengan dosis yang berbeda pada proses kriopreservasi telur ikan mas (Cyprinus carpio Linneaus) dan untuk mengetahui dosis ekstender madu yang baik pada proses kriopreservasi telur ikan mas (Cyprinus carpio Linneaus).Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu telur ikan mas dengan jumlah 50-80 butir tiap perlakuan, madu, dan juga ringer laktak sebagai bahan pengencer.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANAVA. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan 3 kali ulangan. 3 perlakuan tersebut, yaitu P1 (dosis 0,5 ml), P2 (dosis 1 ml), P3 (dosis 1,5 ml).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberian ekstender madu dengan dosis yang berbeda yang sudah diencerkan dengan ringer laktat dan dibekukan didalam nitrogen cair serta di thawing berpengaruh nyata terhadap warna dan bentuk telur ikan Mas. Sedangkan Pengamatan fertilisasi telur normal dan telur yang sudah ditambahkan ekstender dengan dosis yang berbeda setelah diamati ditempat inkubasi telur normal dan telur yang sudah ditambahkan ekstender sama sekali tidak ada yang menetas dikarenakan sperma yang digunakan dalam proses pembuahan terlalu lama. Hasil pengukuran parameter kualitas air didalam inkubator yaitu : suhu 27°C , PH 7 dan oksigen terlarut (DO) 7,2 mg/l. Dari parameter kualitas air tersebut menunjukkan bahwa kualitas air sudah cukup baik. Kualitas air normal untuk pembenihan yaitu: suhu berkisar antara 27°C - 30°C, PH 6,5 - 8, dan oksigen terlarut antara 6 – 8 mg/l.4. Saran pemberian dosis ekstender untuk kualitas warna telur sebaiknya menggunakan dosis 0,5 ml dan untuk kualitas bentuk telur sebaiknya menggunakan dosis 1,5 ml.5. Saran untuk proses pembuahan telur yang menggunakan sperma sebaiknya lebih cepat dalam menggunakanya karena jangka waktu sperma kurang lebih hanya 10-15 menit.