Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: Keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, keterampilan proses sains siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis di atas rata-rata lebih baik dari siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis dibawah rata-rata, dan ada interaksi antara model pembelajaran problem based learning dengan keterampilan berpikir kritis siswa dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Penelitian yang dilakukan secara quasi eksperimen dengan desain two group pretes-postes. Populasi penelitian adalah siswa SMA N 8 Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling mengambil dua kelas dari empat kelas yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol. Instrument yang digunakan adalah tes essay untuk keterampilan proses sains dan tes keterampilan berpikir kritis. Data yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa: keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, keterampilan proses sains siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis di atas rata-rata lebih baik dari siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis dibawah rata-rata dan ada interaksi antara model pembelajaran problem based learning dengan keterampilan berpikir kritis siswa dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.