PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN AKTIVITAS SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan Inkuiri Terbimbing pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Kartini Utama yang tediri dari tiga kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak yaitu secara undian diambil 2 kelas dari 3 kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksprimen I dan kelas X-2 sebagai eksprimen II. Sampel penelitian kelas eksprimen I dan kelas eksprimen II masingmasing berjumlah 32 dan 35 orang. Instrumen test yang digunakan adalah instrument test dan nontest. Instrumen test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes objektif dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal dan instrument non test digunakan untuk mengetahui aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Kelas eksprimen I diberikan perlakukan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas eksprimen II diberikan perlakuan dengan model Inkuiri Terbimbing. Dikedua kelas diberikan perlakuan yang sama yaitu pada pertemuan awal dilakukan pretest dan pada pertemuan terakhir dilakukan posttest. Data hasil belajar siswa diuji normalitas dan homogenitasnya, hasil yang diperoleh kedua kelompok sampel homogen dan berdistribusi normal. Perbedaan hasil belajar dan aktivitas siswa dilihat dari nilai post-test masing-masing eksperimen. Hasil belajar kimia siswa yang diperoleh dari eksperimen I sebesar 86,40±5,11 sedangkan hasil belajar kimia siswa dari eksperimen II sebesar 82,00±44,41. Nilai aktivitas siswa pada eksperimen I sebesar 85,75±5,44 sedangkan eksperimen II sebesar 81,43±6,87. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan Model Problem Based Learning dengan Inkuiri Terbimbing.