Daftar Isi:
  • Semakin banyak manusia mengkonsumsi minyak bumi dan gas alam otomatis semakin sedikit jumlah sumber daya alam tersebut di bumi ini, mengingat kedua sumber daya tersebut bukan termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk memecahkan krisis energi ini adalah peralihan penggunaan bahan bakar minyak dan gas menjadi bahan bakar nabati. Oleh karena itu, perlunya dikembangkan bahan bakar alternatif salah satunya adalah bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam sulfat dan waktu fermentasi pada pembuatan bioetanol dari limbah bonggol pisang menjadi bioetanol. Konsentrasi asam sulfat divariasikan dalam proses hidrolisis sebesar 0,1N, 0,2N, 0,3N, 0,4N dan 0,5N serta waktu fermentasi selama 2,4,6 hari. Perbandingan bahan baku bonggol pisang dan air pada penelitian ini adalah sebesar 1:8, dimana pati yang digunakan sebesar 100 gram serta air sebanyak 800 mL. Untuk mengetahui kadar kemurnian bioetanol yang didapat maka dilakukan analisis dengan menggunakan gas kromatografi, penentuan indeks bias menggunakan refraktometer, dan penentuan volume bioetanol yang didapat. Dari penelitian ini diperoleh bahwa konsentrasi optimum penambahan asam sulfat adalah pada konsentrasi 0,5N asam sulfat dan waktu fermentasi terbaik selama 4 hari, karena pada kondisi tersebut menghasilkan bioetanol sebanyak 13,9 mL dengan kadar etanol terbesar yakni sebesar 5,9426% dan indeks bias sebesar 1,33463. Dari data analisa tersebut, bioetanol yang didapatkan memiliki kuantitas dan kualitas yang kecil dibandingkan dengan etanol standar. Kata kunci: Bioetanol, konsentrasi asam sulfat, waktu fermentasi.