STABILITAS EKSTRAK ROSELA (Hibiscus sabdarrifa L.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI
Main Author: | Govarthnapany, Neshalatha |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
UPT TI Universitas Padjadjaran
, 2012
|
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/1181 http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/1181/1165 |
Daftar Isi:
- Pewarna alami adalah pewarna yang diperoleh dari tumbuhan, hewan dan mineral. Pewarna ini boleh diklasifikasikan kepada warna hijau, kuning dan merah. Ekstrak Rosela bukansahaja berpotensi dalam bidang kesehatan tetapi juga mempunyai potensi sebagai pewarna alami karena ekstrak kelopak Rosela ini berwarna merah. Pigment antosianin adalah salah satu pigmen yang terkandung dalam ekstrak kelopak Rosela dan pigmen ini yang memberikan warna merah kepada ekstraknya. Stabilitas pigmen ini tergantung kepada pH dimana pigmen ini lebih stabil di kondisi asam atau di kondisi pH rendah. Kestabilan antosianin juga terpengaruh oleh suhu. Kadar degradasi pigmen antosianin meningkat apabila suhumeningkat. Degradasi termal menyebabkan kehilangan pigmen antosianin yang hadir di ekstrak kelopak Rosela. Ini menyebabkan browning effect di mana ekstrak bewarna merahberubah menjadi coklat. Selain itu, lama penyimpanan dan lama penyinaran dengan matahari dapat mempengaruhi stabilitas zat warna ekstrak kelopak Rosela sehingga warna berubah dari merah menjadi coklat akibat dari penyerapan sinar. Penambahan oksidator, H2O2 juga dapat mempengaruhi stabilitas zat warna ekstrak kelopak Rosela dengan perubahan dari ekstrak berwarna menjadi ekstrak tidak berwarna. Dengan mengekalkan faktor-faktor ini, maka ekstrak kelopak berpotensi sebagai pewarna alami di berbagai industri termasuk industri makanan dan juga kosmetika.