PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK PAIRED STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MIN MESJID RAYA BANDA ACEH

Main Author: Irwandi, Irwandi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh , 2018
Subjects:
Online Access: https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Pionir/article/view/3320
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Pionir/article/view/3320/2318
Daftar Isi:
  • Untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam proses pembelajaran dibutuhkan keberanian dan keaktifan siswa supaya mencapai tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Model Kooperatif Teknik Paired Storytelling adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa bercerita secara berpasangan supaya siswa lebih berani untuk bercerita dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahuikeaktifanbelajarsiswamelaluipenerapan model kooperatif paired storytelling padapelajaranbahasa Indonesia dikelas V MIN Mesjid Raya Banda Aceh. (2) UntukmengetahuikemampuanberceritasiswapadapelajaranBahasa Indonesia di kelas V MIN Mesjid Raya denganpenerapan model kooperatif paired storytelling. (3) Mengetahuiaktifitas guru dansiswapadapembelajaranBahasa Indonesia melaluipenerapan model kooperatif paired storytelling di kelas V MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Vb MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan tes yaitu tes awal (tes yang dilakukan sebelum berlangsung pembelajaran) dan tes akhir(tes yang dilakukan setelah pembelajaran selesai), observasi, wawancara, dan angket. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bercerita siswa.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi (guru dan siswa). Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) kemampuan belajar siswa meningkat dari 70,28% pada siklus I, menjadi 89,14% pada siklus II. (2) aktifitas guru dan siswa meningkat, aktifitas guru dari 3,33% pada siklus I, menjadi 3,91% pada siklus ke II. Dan aktifitas siswa dari 3,58% siklus I menjadi 3,90% pada siklus ke II. (3) dan untuk respon siswa diperoleh hasil respon siswa yang tertarik (97,1%) menyukai cara mengajar yang digunakan oleh gurudan cara mempermudah siswa untuk memahami materi. Untuk itu diharapkan kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia agar dapat menggunakan teknik paired Storytelling salah satu pembelajaran yang sesuai untuk bidang studi Bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan materi pembelajaran.