PENGARUH PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DI MADRASAH ALIYAH UMMATAN WASATHAN PONDOK PESANTREN TEKNOLOGI RIAU PEKANBARU

Main Author: Ahmad Tobroni,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
SMA
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/4345/1/FM.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4345/2/BAB%20I%20.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4345/3/BAB%20II.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4345/4/BAB%20III.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4345/5/BAB%20IV.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4345/6/BAB%20V.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4345/7/EM.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4345/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep Belajar Matematika Siswa Kelas X Melalui Model Auditory Intellectualy Repotitions (AIR) di MA. Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau. Yang dilatar belakangi oleh kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang masih rendah dan pasifnya siswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan pemahaman konsep yang baik sangatlah penting karena memahami konsep yang baru memerlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi – Eksperimen dan desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MA. Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau . dan objek penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, observasi dan tes. Observasi dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan penerapan Model Auditory Intellectualy Repotitions (AIR). Pada akhir pembelajaran, kedua kelas sampel diberi tes yang memuat indikator kemampuan pemahaman konsep matematika . Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada pengaruh antara Model Auditory Intellectualy Repotitions (AIR) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika. Berdasarkan mean kelas eksperimen 84,75 yang lebih tinggi dari mean kelas kontrol yaitu 78,57 menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran model Auditory Intellectually Repetition dalam pembelajaran matematika lebih baik dari pembelajaran konvensional.