USLUB INSYA’I DAN DILALAHNYA DALAM AL-QURAN (Kajian Ilmu Balaghah Dalam Surah Shaad)
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul “USLUB INSYA’I DAN DILALAHNYA DALAM ALQUR’AN(Kajian Ilmu Balaghah Dalam Surat Shaad)”. Penggunaan bahasa dalam ayat al-Qur’an sangat tinggi sehingga memerlukan ilmu yang banyak untuk memahami sesuatu ayat. Melalui al-Qur’an muncul satu ilmu yang berkaitan dengan Bahasa Arab yaitu Ilmu Balaghah. Dalam wilayah kajian stilistika, salah satu cabang ilmu balaghah adalah ilmu ma’ani. Ilmu ma’ani dapat membimbing seseorang yang berbahasa sesuai dengan konteks atau tuntutan keadaan saat ia berbicara. Secara garis besar, objek kajian ilmu ma’ani ada banyak, salah satunya adalah uslub insya’i. Uslub insya’i adalah ungkapan yang isinya tidak dapat dinilai atau dihukumi benar atau bohong, misalnya kalimat perintah, larangan, kalimat tanya, kalimat panggilan, dan sebagainya. Uslub insya’i dan dilalahnya adalah kajian balaghah. Uslub insya’i akan berakibat kepada dilalah. Artinya, uslub insya’i memberi makna dilalah yang berbeda-beda. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang apakah yang dimaksud dengan uslub insya’i dan bagaimana bentuk-bentuknya dan dilalahnya di dalam al-Qur’an surat Shaad dan apa saja uslub insya’i yang terdapat dalam surah Shaad dan apa dilalahnya serta bagaimana penafsiran mufassir terhadap ayat-ayat mengandung uslub insya’i dalam surah Shaad tersebut? Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Penulis menggunakan kajian tematik untuk mengkaji uslub insya’i dengan merujuk pada al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir sebagai data primer dan buku-buku serta literatur lain yang berkaitan dengan isu-isu yang dibicarakan sebagai data sekunder. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah maksud uslub insya’i menurut bahasa adalah mewujudkan. Sedangkan menurut istilah adalah kalam yang tidak mengandung kebenaran dan kedustaan bagi zatnya. Ayat-ayat al- Qur’an yang mempunyai uslub insya’i jenis thalabi dalam surat Shaad, 27 lafazh dalam bentuk amar, 4 lafazh dalam bentuk nahi, 7 lafazh dalam bentuk istifham, dan 6 lafazh dalam bentuk nida. Ayat-ayat al- Qur’an yang mempunyai uslub insya’i jenis ghair thalabi dalam surat Shaad, 2 lafazh dalam bentuk madah, 2 lafazh dalam bentuk dzamm, dan 1 lafazh dalam bentuk qasam. Menurut Ahmad Mushthafa al-Maraghi, Ali Al-Shabuni dan Wahbah Az-Zuhaili, mereka menafsirkan ayat- ayat yang mengandung uslub insya’i dalam surah Shaad sesuai dengan pemahaman yang disebutkan oleh para ulama balaghah.