Daftar Isi:
  • Ampas sagu merupakan hasil ikutan pada pengolahan sagu yang terbuang begitu saja dan tidak tertangani dengan baik yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik ampas sagu yang difermentasikan dengan level molases terhadap tekstur, bau, warna dan keberadaan jamur. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agrostologi Industri Pakan dan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 2 faktor dengan 2 ulangan, faktor A dengan level molases (0%, 5%, dan 10%) sedangkan faktor B dengan lama fermentasi (0 hari, 14 hari, dan 28 hari). Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan level molases yang berbeda meningkatkan kualitas fisik bau dan tekstur, lama fermentasi yang berbeda meningkatkan kualitas fisik meliputi warna, bau, tekstur dan keberadaan jamur serta terdapat interaksi terhadap warna, bau dan tekstur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah level molases 5 % dan lama fermentasi 14 hari mampu memperbaiki kualitas sifat fisik ampas sagu yang meliputi, warna (2,90±0,18), bau (3,25±0,04), tekstur (2,84±0,19), dan keberadaan jamur 0%. Kata Kunci: sifat fisik, ampas sagu, molases, lama fermentasi