Daftar Isi:
  • Ampas sagu merupakan hasil limbah pertanian yang penggunaannya sebagai pakan masih sangat terbatas padahal jumlahnya cukup banyak, namun ampas sagu memiliki kandungan serat kasar yang tinggi, dan kandungan protein kasar yang rendah sehingga perlu pengolahan lebih lanjut, salah satunya adalah pengolahan menjadi wafer ransum komplit yang akan diberikan kepada ternak ruminansia khususnya sapi bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fraksi serat yang terkandung di dalam wafer ransum komplit dengan penambahan level ampas sagu berbeda pada ransum sapi bali. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0: Wafer ransum komplit + 0% ampas sagu, P1: wafer ransum komplit + 10% ampas sagu, P2: wafer ransum komplit + 20% ampas sagu, P3: wafer ransum komplit + 30% ampas sagu. Parameter yang diukur meliputi kandungan neutral detergent fiber, acid detergent fiber, acid detergent lignin, hemiselulosa dan selulosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kandungan neutral detergent fiber, acid detergent fiber, acid detergent lignin, selulosa dan berpengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan hemiselulosa pakan. Penambahan level ampas sagu sampai 30% dapat menurunkan kandungan fraksi serat wafer ransum komplit. Perlakuan terbaik dari penambahan level ampas sagu yaitu pada level 30% dengan kandungan neutral detergent fiber 57,5%, acid detergent fiber 54,23%, dan acid detergent lignin 27,17%. Kata kunci : Ampas sagu, wafer ransum komplit, sapi bali.