Daftar Isi:
  • Telur ayam ras petelur merupakan sumber protein hewani yang mudah didapatkan, murah harganya dan disukai oleh masyarakat. Akan tetapi telur merupakan salah satu produk pangan yang mudah rusak dan masa simpan yang sangat pendek. Jika dibiarkan dalam udara terbuka (suhu ruang) hanya tahan 10 – 14 hari. Setelah waktu tersebut telur mengalami perubahan-perubahan ke arah kerusakan seperti terjadinya penguapan kadar air, berbau busuk dan berubah rasa. Upaya mengatasi terjadinya kerusakan maka perlu diadakan pengawetan. Pengawetan dapat dilakukan dengan cara perendaman. Perendaman telur segar dilakukan dengan cara merendam berbagai larutan seperti air kapur atau penyamak nabati yang mengandung tanin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai Juni 2016 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Fakultas Pertanian dan Peternakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 X 5 masing– masing dengan 3 kali ulangan, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama perbedaan level ekstrak daun melinjo (0%, 20%, 40%, dan 60%) dan faktor kedua lama penyimpanan (0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari). Hasil penelitian menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap nilai haught unit, indeks kuning telur dan pH telur ayam ras. Interaksi perlakuan perendaman telur ayam ras dalam ekstrak daun melinjo dengan lama penyimpanan berbeda mampu mempertahankan kualitas telur dilihat dari indeks kuning telur, nilai pH dan nilai haught unit, tetapi belum mampu mempertahankan penyusutan berat telur dan indeks putih telur. Kata Kunci : Telur, tanin, ekstrak daun melinjo, lama penyimpanan