PENGARUH TEKNIK DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU FISIK DAN KIMIA SIMPLISIA TEMU LAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb)
Daftar Isi:
- Temulawak merupakan tanaman obat asli Indonesia. Mutu simplisia temulawak sangat bergantung pada umur panen dan pasca panen. Tujuan penelitian untuk membandingkan mutu fisik dan kimia simplisia temulawak pada teknik dan lama pengeringan yang berbeda. Teknik pengeringan yang dibandingkan adalah kering angin dan sinar matahari. Perlakuan lama pengeringan terdiri dari 2 hari, 4 hari dan 6 hari. Desain Eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Peubah yang diamati berupa warna, kadar air, kadar abu, pH, kurkuminoid dan pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan sinar matahari memberi pengaruh nyata (P<0.05) dalam menurunkan kadar abu (1.67%) dan meningkatkan kurkuminoid (0.421%). Pengeringan selama 6 hari memberi pengaruh nyata dalam menurunkan kadar abu (1.68%) dan pengeringan selama 4 hari memberi pengaruh nyata dalam meningkatkan kurkuminoid (0.394%). Interaksi pengeringan sinar matahari selama 4 hari dan 6hari memberi pengaruh yang nyata dalam meningkatkan warna (0.676%) dan pengeringan sinar matahari selama 6 hari menurunkan kadar air (5.50%), dan meningkatkan pati (46.97%). Teknik dan lama pengeringan yang berbeda memberikan pengaruh nyata dalam menurunkan kadar abu dan meningkatkankurkuminoid. Interaksi teknik dan lama pengeringan yang berbeda memberikan pengaruh nyata dalam meningkatkan warna, menurunkan kadar air dan meningkatkan pati. Teknik dan lama pengeringan serta interaksinya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pH simplisia temulawak.Kata kunci: lama pengeringan, mutu fisik, mutu kimia, simplisia temulawak, teknik pengeringan