Daftar Isi:
  • Inseminasi buatan merupakan salah satu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas sapi dengan memanfaatkan potensi pejantan unggul agar dapat mengawini lebih dari satu induk dan dapat meningkatkan mutu genetic dari ternak tersebut. Upaya optimalisasi pengelolaan semen agar diperoleh kualitas semen yang optimal dapat dilakukan melalui pemilihan jenis pengencer semen.Salah satu bahan alternatif pengencer semen adalah madu.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan madu lebah sebagai substitusi fruktosa dalam pengencertris-kuning telur tanpa fruktosa terhadap kualitas semen beku sapi simmental. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Inseminasi Buatan (UPTDBIB) Tuah Sakato, Payakumbuh. Rancangan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 taraf perlakuan yaitu A0 = 80 ml Tris (kontrol) + 20 ml Kuning Telur, A 1= 1 ml madu+ 99 ml Tris Kuning Telur( tanpa fruktosa), A2 = 2 ml madu + 98 ml Tris Kuning Telur (tanpa fruktosa), A3 = 3 ml madu + 97 ml Tris Kuning Telur (tanpa fruktosa), A4 = 4 ml madu + 96 ml Tris Kuning Telur(tanpa fruktosa), A5 = 5 ml madu + 95 ml Tris Kuning Telur(tanpa fruktosa) masing-masing perlakuan terdiri atas 4 ulangan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah motilitas, persentase hidup dan abnormalitas spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan madu dalam pengencer tris kuning telur tanpa fruktosa memberi pengaruh yang nyata (P<0,01) dalam meningkatkan nilai motilitas, persentase hidup spermatozoa dan menurunkan abnormalitas spermatozoa sapi simmental. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan 1 ml madu sebagai substitusi fruktosa dalam pengencer tris kuning telur tanpa fruktosa mampu mempertahankan kualitas semen beku sapi simmental dengan nilai Motilitas (40,00%), Persentase hidup (42,50%), dan Abnormalitas (14,75%). Kata kunci:sapi simmental,madu,motilitas, persentase hidup, abnormalitas