PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR UNSUR SISWA KELAS X SMA LKMD SUKARAMAI KECAMATAN TAPUNG HULU KABUPATEN KAMPAR
Main Author: | Nurmostofa, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/1333/1/2011_2011144.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/1333/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan latar belakang penelitian dalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA LKMD Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar dari 18 siswa hanya Hanya sebagian siswa yang mampu menjawaban pertanyaan guru dengan benar ketika dilakukan evaluasi dengan tanya jawab, Kurangnya penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan, hal ini terlihat dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan maupun nilai mid semester siswa yang mayoritas di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 6,5, dan Kurangnya keinginan siswa bertanya pada guru maupun kerjamasa dengan siswa lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA LKMD Sukaramai Tapung Hulu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas X SMA LKMD Sukaramai Tapung Hulu semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 18 orang siswa. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA LKMD Sukaramai Tapung Hulu. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada proses pembelajaran di kelas X SMA LKMD Sukaramai Tapung Hulu membuat hasil belajar siswa meningkat. Dari analisis data tentang keberhasilan tindakan diperoleh fakta bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang memiliki nilai di atas 65 sesudah tindakan dibandingkan dengan jumlah siswa yang memiliki nilai di atas 65 sebelum tindakan dengan persentase ketuntasan sebesar 33,3%, dan pada ulangan harian I meningkat dengan 55,6%. Sedangkan pada ulangan harian II diperoleh seluruh siswa (100%) memperoleh nilai minimal atau di atas 65.