PRAKTIK PENDIDIKAN HUMANIS BAGI ANAK PINGGIRAN Studi Kasus di Sekolah Otonom Sanggar Anak Akar, Jakarta Timur
Main Author: | Rusmiati Sintia Dewi, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unj.ac.id/11240/1/SKRIPSI%20Rusmiati%20Sintia%20Dewi.pdf http://repository.unj.ac.id/11240/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berangkat dari pandangan penulis melihat ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pendidikan nasional. Pembangunan pendidikan terus diupayakan pemerintah namun ketidakpuasan dan kritik masih ramai disuarakan. Sekolah Otonom Sanggar Anak Akar adalah salah satu praktik pendidikan alternatif yang berdiri di atas landasan ketidakpuasan sejenis terhadap kondisi pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan bagi masyarakat pinggiran. Berawal dari visi melawan ketidakadilan terhadap kelompok anakpinggirandalam pendidikan yang kemudian melahirkan konsep Sekolah Otonom. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus di Sekolah Otonom Sanggar Anak Akar. Secara umum,Sekolah Otonom melihat anak pinggiran sebagai kelompok sosial dengan pengalaman ketidakadilanganda. Berdirinya Sekolah Otonom menjadi bentuk komitmen masyarakat dalam melawan praktik ketidakadilan terhadap anak pinggiran. Sekolah tersebutcoba mewujudkan idealismeuntuk meningkatkan kemanusiaan kelompok masyarakat pinggiran dengan membangun suatu sistem pendidikan mandiri yang dipandang lebih humanis dan berpihak pada kemanusiaan anakpinggiran.Untuk melihatpraktik pendidikan humanis di Sekolah Otonom,penulis menggunakan pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai pisau analisis.Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, peran dan relasi antara anak dan orang dewasa di Sekolah Otonom lebih setara dan adil. Kedua, pelibatan anak dalam seluruh keputusan terkait dengan proses belajarnya. Ketiga, penekanan pada praktik keberpihakan untuk kemanusiaan dalam pendidikan. Keempat, keseimbangan pembentukan hidup batin dan intelektualitas anak. Kelima, meminimalisir dependensi anak terhadap orang dewasa dan menumbuhkan sikap mandiri anakdalam proses belajarnya.