INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 KOTA JAMBI

Main Authors: SRI HARTATI, MPA. 18.2907, Risnita, Risnita, Jalaludin, Jalaludin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
SMP
Online Access: http://repository.uinjambi.ac.id/4190/1/SRI%20HARTATI.pdf
http://repository.uinjambi.ac.id/4190/
Daftar Isi:
  • Pembentukan akhlak siswa di SMP Negeri 3 Kota Jambi tidak terlepas dari peran guru dan sekolah. Guru PAI memiliki peran yang dominan dalam menanamkan nilai-nilai akhlak, karena akhlak bersumber dari ajaran agama. Oleh karena itu pada penelitian ini mengkaji tentang langkah guru PAI dan sekolah dalam menanamkan nilai-nilai akhlak yang bersumber dari ajaran agama, mengetahui penyebab siswa belum berakhlak mulia, faktor pendukung dan penghambat pembentukan akhlak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tahap tekhnik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data, sedangkan pengecekan keterpercayaan data dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketelitian pengamatan, triangulasi, dan melakukan konsultasi ke pembimbing. Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan yaitu: 1). Proses internalisasi materi PAI dalam membentuk akhlak siswa di SMP Negeri 3 Kota Jambi dimulai dari kegiatan transfer materi PAI, menampilkan keteladanan guru PAI, penciptaan dan pembiasaan budaya religius di sekolah, 2) Penyebab siswa belum memiliki akhlak mulia di SMP Negeri 3 Kota Jambi adalah karena pengaruh teman dan pergaulan, faktor psikologi siswa, lingkungan keluarga dan masyarakat, dan dampak media sosial. 3) Faktor pendukung dalam pembentukan akhlak siswa adalah tertuang langsung dalam visi dan misi sekolah, terintegrasi dengan semua mata pelajaran, sejalan dengan peraturan dan tata tertib sekolah, dan terintegrasi dengan kegiatan pembinaan siswa. Adapun faktor penghambat yaitu guru PAI belum optimal dalam pembelajaran (Misalnya: masih kurangnya media dan alat, siswa kurang menyadari pentingnya ilmu agama), pengawasan yang kurang maksimal. Berdasarkan temuan penelitian ini, pembentukan akhlak siswa akan terwujud apabila penanaman nilai-nilai akhlak dilakukan oleh siswa, guru, sekolah, keluarga dan masyarakat secara bersama-sama. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lanjutan mengenai langkah-langkah yang efektif dalam membentuk akhlak siswa, peningkatan kualitas guru PAI, program pembinaan akhlak yang terstruktur dan sistematis serta kerjasama antara guru, keluarga dan masyarakat dalam penanaman akhlak.