Daftar Isi:
  • Amonium klorida merupakan salah satu komoditi non migas yang penting di Indonesia. Ammonium klorida banyak digunakan sebagai bahan penunjang maupun sebagai bahan baku produk lain. Kebutuhan ammonium klorida dalam negeri mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun, namun data pada tahun-tahun terakhir menunjukkan kebutuhan ammonium klorida semakin meningkat. Prarancangan Pabrik amonium klorida dengan bahan baku amonium sulfat – sodium klorida kapasitas 53.000 ton/tahun ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan amonium klorida, khususnya untuk industri baterai di dalam negeri dan sebagian diekspor. Pabrik didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Bahan baku berupa ammonium sulfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik dan sodium klorida diperoleh dari PT. Garam (Persero), Sumenep, Jawa Timur. Pembuatan amonium klorida dilakukan dengan proses penggaraman, dalam hal ini amonium sulfat direaksikan dengan sodium klorida di dalam reaktor tangki berpengaduk yang beroperasi pada temperatur 100 oC dan tekanan 1 atm. Konversi reaksi pembentukan amonium klorida adalah 95,5 %. Produk reaktor berupa slurry dipisahkan dalam rotary filter. Padatan sodium sulfat yang terpisah kemudian dikeringkan di rotary dryer. Sedangkan campuran larutan amonium klorida dikristalkan kemudian dikeringkan. Unit pendukung proses untuk menunjang proses produksi amonium klorida terdiri atas unit penyediaan dan pengolahan air, unit penyediaan steam, unit pembangkit listrik, unit pengadaan bahan bakar, unit pengolahan air limbah, unit penyedia udara tekan serta unit laboratorium. Pabrik direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas dengan sistem organisasi line and staff yang dipimpin oleh seorang direktur utama. Sistem kerja karyawan yang dipakai adalah shift dan non-shift. Dari analisa ekonomi, informasi yang diperoleh adalah besarnya Return of Investment sebelum pajak dan sesudah pajak adalah 59,00 % dan 52,00 %. Pay Out Time sebelum dan sesudah pajak adalah 1,45 tahun dan 1,61 tahun. Break Even Point sebesar 43,38 % dengan Shut Down Point sebesar 30,90 %. Kesimpulan yang bisa diambil adalah pabrik amonium klorida layak didirikan di Indonesia. Kata Kunci : Pra-Rancangan Pabrik Amonium Klorida Kapasitas 53.000 Ton/Tahun.