ctrlnum 93
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/</relation><title>Makna Penanggalan Aboge Bagi Masyarakat Islam (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk)</title><creator>Maulidiyah, Binti Chikmatul</creator><subject>220406 Studies in Eastern Religious Traditions</subject><description>Masyarakat Islam Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk merupakan masyarakat yang unik. Penanggalan yang mereka gunakan tidak hanya penanggalan Masehi dan Penanggalan Hijriyah, tetapi juga masih menggunakan penanggalan Aboge. Aboge sendiri merupakan singkatan dari Alif, Rebo, Wage. Maksud dari Alif, Rebo, Wage sendiri adalah dengan adanya manipulasi yang sedemikian rupa sehingga setiap tanggal 1 Sura Tahun Alif akan selalu jatuh pada hari Rebo Wage. Fokus dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana sejarah penanggalan Aboge di Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk? 2. Bagaimana makna penanggalan Aboge bagi masyarakat Islam Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk? Untuk mengetahui penanggalan Aboge dan maknanya bagi masyarakat Islam khususnya di Desa Duren, peneliti melakukan penelitian kualitatif menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa penggunaan penanggalan Aboge dikhususkan untuk kepentingan yang bersifat duniawi saja, sedangkan untuk kepentingan akhirat atau yang bersifat syariat Islam tetap menggunakan penanggalan atau kalender Hijriyah.Terkait dengan sejarah masuknya sistem penanggalan Aboge di Desa Duren dipengaruhi oleh adanya Mbah Ngliman dari Sawahan yang mengajarkan sistem penanggalan tersebut kepada para pemuda dalam suatu pesantren. Alasan masyarakat Islam di Desa Duren masih menggunakan penanggalan Aboge adalah karena menghargai peninggalan leluhur mereka. Selain itu mereka juga percaya jika penanggalan Aboge tersebut ditinggalkan maka kehidupan mereka menjadi susah. Oleh karena itu, hanya sedikit saja diantara masyarakat Islam Duren yang tidak menggunakan sistem penanggalan Aboge.</description><date>2017</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/1/HALAMAN%20JUDUL_PRA%20BAB.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/2/BAB%20I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/3/BAB%20II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/4/BAB%20III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/5/BAB%20IV.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/6/BAB%20V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/7/BAB%20VI.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://etheses.iainkediri.ac.id/93/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf</identifier><identifier> Maulidiyah, Binti Chikmatul (2017) Makna Penanggalan Aboge Bagi Masyarakat Islam (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri. </identifier><recordID>93</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Maulidiyah, Binti Chikmatul
title Makna Penanggalan Aboge Bagi Masyarakat Islam (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk)
publishDate 2017
topic 220406 Studies in Eastern Religious Traditions
url http://etheses.iainkediri.ac.id/93/1/HALAMAN%20JUDUL_PRA%20BAB.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/2/BAB%20I.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/3/BAB%20II.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/4/BAB%20III.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/5/BAB%20IV.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/6/BAB%20V.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/7/BAB%20VI.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/93/
contents Masyarakat Islam Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk merupakan masyarakat yang unik. Penanggalan yang mereka gunakan tidak hanya penanggalan Masehi dan Penanggalan Hijriyah, tetapi juga masih menggunakan penanggalan Aboge. Aboge sendiri merupakan singkatan dari Alif, Rebo, Wage. Maksud dari Alif, Rebo, Wage sendiri adalah dengan adanya manipulasi yang sedemikian rupa sehingga setiap tanggal 1 Sura Tahun Alif akan selalu jatuh pada hari Rebo Wage. Fokus dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana sejarah penanggalan Aboge di Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk? 2. Bagaimana makna penanggalan Aboge bagi masyarakat Islam Desa Duren Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk? Untuk mengetahui penanggalan Aboge dan maknanya bagi masyarakat Islam khususnya di Desa Duren, peneliti melakukan penelitian kualitatif menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa penggunaan penanggalan Aboge dikhususkan untuk kepentingan yang bersifat duniawi saja, sedangkan untuk kepentingan akhirat atau yang bersifat syariat Islam tetap menggunakan penanggalan atau kalender Hijriyah.Terkait dengan sejarah masuknya sistem penanggalan Aboge di Desa Duren dipengaruhi oleh adanya Mbah Ngliman dari Sawahan yang mengajarkan sistem penanggalan tersebut kepada para pemuda dalam suatu pesantren. Alasan masyarakat Islam di Desa Duren masih menggunakan penanggalan Aboge adalah karena menghargai peninggalan leluhur mereka. Selain itu mereka juga percaya jika penanggalan Aboge tersebut ditinggalkan maka kehidupan mereka menjadi susah. Oleh karena itu, hanya sedikit saja diantara masyarakat Islam Duren yang tidak menggunakan sistem penanggalan Aboge.
id IOS6979.93
institution IAIN Kediri
affiliation onesearch.perpusnas.go.id
ptki.onesearch.id
institution_id 2572
institution_type library:university
library
library Perpustakaan IAIN Kediri
library_id 2008
collection etheses IAIN Kediri
repository_id 6979
subject_area pendidikan
ekonomi dan bisnis
syariah
dakwah
city KOTA KEDIRI
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS6979
first_indexed 2019-03-28T03:33:26Z
last_indexed 2021-03-26T11:51:06Z
recordtype dc
_version_ 1695295564470550528
score 17.538404