Analisis Peran Kepatuhan Pada Prinsip Syariah Marketing Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
Daftar Isi:
- Pemasaran adalah proses perencanaan konsep, harga, promosi, dan pendistribusian ide-ide barang maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi. Pemasaran syariah (Syariah marketing) adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik dan karyawan toko Bogobogo Banjarmlati Kota Kediri. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif dengan tiga jalur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Toko Bogobogo memiliki strategi pemasaran yang baik dengan menggunakan media promosi melalui online dengan iklan berbayar. Dengan kepatuhannya kepada prinsip syariah marketing berperan dalam volume penjualan Bogobogo. Bogobogo mengalami peningkatan penjualan di saat patuh terhadap prinsip syariah marketing a) Teistis: menarik konsumen dengan promosi yang jelas terhadap detail produk b) Etis: menarik konsumen dengan menerima desain model sepatu yang diinginkan c) Realistis: memberikan pelayanan yang ramah dan mengikuti model bisnis pada zamannya sehingga membuat konsumen tertarik dan mempermudah konsumen d) Humanistis: memberikan harga yang murah di bawah pasaran sehingga membuat konsumen tertarik untuk menjadi reseller dan memberikan hadiah TV dan emas sehingga membuat konsumen berlomba-lomba melakukan pembelian sebanyakbanyaknya. Dan volume penjualan Bogobogo mengalami ketidak stabilan bahkan menurun di saat Bogobogo tidak patuh pada prinsip syariah marketing Realistis: menerapkan tidak menerima return (pengembalian barang) dengan alasan apapun sehingga membuat konsumen tidak kembali melakukan pembelian di Bogobogo karena merasa kecewa.