Daftar Isi:
  • Pada dasarnya, berbelanja merupakan kesenangan bagi semua orang. Seseorang berbelanja untuk memperoleh barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Berbelanja sah-sah saja asal masih dalam tahap yang wajar. Dikatakan tidak wajar apabila seseorang berbelanja bukan karena kebutuhan, melainkan hanya karena kesenangan semata tanpa berpikir rasional yang disebut dengan perilaku konsumtif. Pakaian merupakan ekspresi tentang cara hidup. Islam tidak secara ekstrim mengatakan, setiap individu tidak mempunyai hak untuk memiliki harta benda, namun Islam tetap mengakui adanya kepemilikan individu serta ditentukan bagaimana cara untuk mengolah dan memanfaatkannya. Pemilihan produk pakaian serba 35 sebagai objek penelitian karena saat ini sangat mudah ditemukan dipasaran dan lebih cenderung dikonsumsi oleh mahasiswi Ekonomi Syariah daripada baju dengan brand-brand ternama. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini metode wawancara digunakan untuk menanyakan kondisi perekonomian mahasiswi, pengetahuan mahasiswi mengenai konsep etika konsumsi dalam islam, kesadaran dan motivasi mahasiswi ekonomi syariah terhadap perilaku konsumtif ketika mahasiswi melakukan pembelian produk pakaian serba 35. Kemudian data dianalisis dengan cara menelaah data. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perilaku mahasiswi Ekonomi Syariah 2014 di perngaruhi oleh factor pendorong dan factor yang mempengaruhi terjadinya perilaku konsumtif tersebut, diantaranya : persepsi, keluarga, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pembelajaran, kelompok usia, gaya hidup, dan keadaan ekonomi. Sedangkan factor yang mempengaruhi terjadinya perilaku konsumtif mahasiswi ekonomi syariah yaitu : pendapatan, harga-harga barang yang dikonsumsi, ikut-ikutan, dan ingin dipuji tampil beda. Dilihat dari perilaku mahasiswi Ekonomi Syariah dalam membelanjakan hartanya untuk berbelanja produk baju serba 35 jika dihubungkan dengan pengetahuan mereka tentang etika konsumsi dalam islam sangatlah bagus, namun jika dikaitkan dengan fakta nyata kehidupan sehari-hari mereka belum sempurna, dalam artian para mahasiswi ekonomi syariah angkatan 2014 masih belum menerapkan sesuai dengan kaidah yang ada, yakni masih terdapat mahasiswi yang melakukan tindakan boros dan bahkan berlebih-lebihan.