Pengaruh kampanye “jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas dan budayakan keselamatan sebagai kebutuhan” melalui twitter oleh polda metro terhadap perilaku berlalu lintas yang baik (survei di kalangan followers @tmcpoldametro)
Main Author: | Junianthy, Innez |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://kc.umn.ac.id/1367/1/HALAMAN%20AWAL.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/2/BAB%20I.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/3/BAB%20II.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/4/BAB%20III.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/5/BAB%20IV.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/6/BAB%20V.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/8/LAMPIRAN.pdf http://kc.umn.ac.id/1367/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan tabel statistik dari situs Badan Pusat Statistik, jumlah kasus kecelakaan pada tahun 2011 mencapai 108.696 kasus kecelakaan. Angka ini naik jika dibandingkan dengan data kasus kecelakaan pada tahun 2010 yaitu 66.488 kasus kecelakaan. Kampanye “Jadilah Pelopor Keselamatan dan Budayakan Keselamatan sebagai Kebutuhan” merupakan realisasi dari Undang-undang nomor 22 tahun 2009 bab 2 pasal 3. Melihat sifat media sosial, Polda Metro menggunakan media sosial Twitter sebagai saluran penyebaran informasi dikalangan pengguna sosial media khususnya Twitter. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kampanye “Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan sebagai Kebutuhan” melalui akun @TMCPoldaMetro terhadap perilaku berlalu lintas yang baik? Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah Model S-M-C-R-E, karakteristik media sosial dan efek komunikasi yakni kognitif, afektif, dan konatif. Jenis penelitian bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitaif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Jumlah populasi sebanyak 1.685.712 per tanggal 16 Desember 2013. Teknik sampling purposive sampling dan untuk mengetahui jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat ketepatan sebesar 10% diperoleh responden sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan datanya kuisioner dan studi pustaka. Data analisis secara kuantitatif dengan alat statistik korelasi Pearson. Hasil korelasi Pearson menunjukan pengaruh kampanye “Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan sebagai Kebutuhan” melalui Twitter terhadap perilaku berlalu lintas ke dalam kaegori kuat. Dengan nilai keofisien determinasi sebesar 46.3% maka dapat disimpulkan bahwa kampanye “Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan sebagai Kebutuhan” melalui Twitter ini memiliki korelasi dalam meningkatkan perilaku berlalu lintas yang baik.