Daftar Isi:
  • Perkembangan terjadi secara terus menerus, salah satu perkembangan yang paling pesat adalah teknologi di bidang informasi, yaitu internet. Banyak hal yang terjadi dalam dunia internet, tidak terkecuali hal-hal negatif, salah satunya hoaks yang berkeliaran tanpa kendali. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI membuat program Miss Lambe Hoaks sebagai salah satu bentuk kampanye anti hoaks yang akan mengajak masyarakat untuk mengenali dan memverifikasi hoaks. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana strategi kampanye Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dalam melaksanakan program Miss Lambe Hoaks serta bagaimana efektifitasnya. Penelitian dengan judul "Strategi Kampanye Anti Hoaks oleh Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI : Studi pada Program Miss Lambe Hoaks" ini menggunakan paradigma post-positivistik, dengan jenis penelitian kualitatif serta bersifat desktiptif. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumen. Konsep yang digunakan untuk menuntun berjalannya penelitian ini adalah sepuluh tahapan kampanye dari Anne Gregory. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Kemkominfo melalui program Miss Lambe Hoaks berusaha mencapai target audiens dengan cara yang dianggap menarik dan kreatif, namun setelah dilakukan evaluasi ternyata dalam pelaksanaannya program Miss Lambe Hoaks belum bisa mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan apa yang diharapkan.