PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus) DAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum walp) FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK PADA DAGING AYAM BROILER

Main Authors: Nababan, Yusti Ari Daniel, Yosi, Fenita, Urip, Santoso
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/20052/1/Skripsi%20YUSTI.pdf
http://repository.unib.ac.id/20052/
Daftar Isi:
  • Industri broiler dihadapkan pada adanya tuntutan konsumen yang menginginkan rasa daging broiler yang enak, bau daging yang kurang amis serta warna daging yang lebih cerah. Bau pada makanan sangat menentukan selera dan kelezatan bahan pangan. Pemanfaatan tanaman herbal seperti daun katuk dan daun salam mengandung zat besi, provitamin A dalam bentuk β-karotin, vitamin C, protein dan kalium. Untuk meningkatkan daya guna maka daun katuk dan daun salam dapat difermentasi. Fermentasi diketahui mampu meningkatkan protein dan ketersediaan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh daun katuk (Sauropus androgynus) dan daun salam (Syzygium polyanthum walp) fermentasi terhadap karakteristik organoleptik daging broiler. Penelitian ini dilaksanakan di kandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dari bulan April-Mei 2018. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dengan 40 ekor broiler betina per setiap perlakuan yaitu: P0 : Broiler diberi Ransum Kontrol (tanpa tambahan daun katuk dan daun salam fermentasi) P1 : Broiler diberi Ransum mengandung 1,875% daun katuk Fermentasi dan 0,625% daun salam fermentasi, P2 : Broiler diberi Ransum mengandung 1,25% daun katuk Fermentasi dan 1,25% daun salam fermentasi, P3 : Broiler diberi pakan Ransum mengandung0,625 % daun katuk Fermentasi dan 1,875% daun salam fermentasi, P4 : Broiler diberi ransum mengandung 3,75% daun katuk fermentasi dan 1,25% daun salam fermentasi, P5 : Broiler diberi Ransum mengandung 2,5% daun katuk Fermentasi dan 2,5% daun salam fermentasi. P6 : Broiler diberi Ransum mengandung 1,25% daun katuk Fermentasi dan 3,75% daun salam fermentasi. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi warna daging, bau daging, rasa daging dan tekstur daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, skor warna daging P0 (3,45) lebih rendah dibanding skor warna daging P1-P6 dengan kisaran 3,50-4,29. Skor bau daging P0 (3,15) lebih tinggi dibanding P1 (2,87) tetapi lebih rendah dari P2-P6 dengan kisaran (3,3,19-3,72). Skor rasa daging P0 (2,73) lebih tinggi dibanding P1-P4 dengan kisaran (2,53-2,69) kecuali P5 dan P6 (3,08 dan 3,34) lebih tinggi dibanding P0. Skor keempukan daging P0 (3,30) lebih tinggi dibanding P2-P6 dengan kisaran (3,65-3,70 kecuali P1 lebih rendah dari P0. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun katuk (Sauropus androgynus) dan daun salam (Syzygium polyanthum walp) fermentasi terhadap karakteristik organoleptik ayam broiler dapat meningkatkan warna daging, rasa daging, tekstur daging, tetapi menurunkan bau amis daging.